Gerakan Lengserkan Jokowi dari Mahasiswa Tak Bakal Mempan, Ini Kata Mantan Jenderal TNI AD

- 18 Oktober 2020, 14:31 WIB
Mahasiswa gaungkan mosi tidak percaya untuk lengserkan Jokowi
Mahasiswa gaungkan mosi tidak percaya untuk lengserkan Jokowi /Jurnal Presisi

KENDALKU – Mencuat gerakan lengserkan Jokowi dan mosi tidak percaya dibeberapa demo mahasiswa terkait penolakan UU Ciptaker atau UU Omnibuslaw Cipta Kerja baru-baru ini, terkait hal itu mantan jenderal TNI AD angkat bicara. 

Dalam beberapa minggu pengesahan UU Ciptaker atau Omnibus Law Cipta Kerja terus menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Aksi unjuk rasa dari buruh dan juga mahasiswa masih terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia hingga muncul gerakan lengserkan Jokowi.

Dalam aksi unjuk rasa itu, tak sedikit aktivis ditangkap polisi karena dianggap sebagai dalang kerusuhan. Setelah aksi unjuk rasa, yang dilakukan tidak mampu membuahkan hasil, massa pun kemudian membuat mosi tidak percaya kepada pemerintah dan gemakan gerakan lengserkan Jokowi.

 Baca Juga: Meski Diminta MUI, Presiden Jokowi Tolak Permitaan Cabut UU Ciptaker dari Istana Kepresidenan, Bogor

Baca Juga: Ferdinand Berkoar Anies Baswedan Bodoh, Begini Tanggapan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar

Pemerintah dianggap tidak pro kepada rakyat dan memilih mengutamakan pengusaha. Mosi tidak percaya yang digaungkan oleh para buruh ini oleh sejumlah pihak dianggap sebagai salah satu upaya untuk melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya. Apakah benar mosi tidak percaya ini untuk melengserkan Jokowi? 

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (purn), TB Hasanuddin berpendapat, mosi tidak percaya tidak akan mampu untuk melengserkan Jokowi. Hal itu karena Indonesia menganut paham presidensial, sementara mosi tidak percaya hanya bisa digunakan untuk negara yang menganut paham parlementer. 

“(Apalagi) melihat komposisi koalisi fraksi-fraksi pendukung presiden di DPR, rasanya seperti mimpi di siang bolong kalau kemudian ada yang bercita-cita melengserkan presiden pilihan rakyat," tutur TB Hasanudin.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Aktivis KAMI yang Ditangkap Paling Hanya Tersenyum Karena Percaya Hal Ini

Baca Juga: Vaksin Covid-19 atau Corona Boleh Digunakan Meskipun Tidak Halal Kata Wapres Ma’ruf Amin

Sebagaimana diberitakan Zonajakarta.com dalam artikel berjudul “Mimpi di Siang Bolong, Ini Sebabnya Presiden Jokowi Sulit Dilengserkan Walau Ada Mosi Tidak Percaya,” mosi tidak percaya ini tidak cukup untuk melengserkan Jokowi dan akan mustahil. 

Untuk diketahui, dalam politik Indonesia, istilah mosi tidak percaya merupakan pernyataan tidak percaya dari DPR kepada kebijakan pemerintah.

Namun dalam hak-hak DPR pada Pasal 77 Ayat 1 UU 27 Tahun 2009 mengenai penggunaan hak interpelasi, angket, dan menyatakan pendapat, wakil rakyat itu bisa menyampaikan mosi tidak percaya.

Baca Juga: Tak Hanya ke AS, Menhan Prabowo Juga Bakal ke Wina dan Prancis untuk Bahas Ini

Baca Juga: Kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat Apakah untuk Kepentingan Pilpres 2024 ?

Tapi tetap saja tidak bisa karena ada 6 dari 9 partai yang masuk ke DPR RI yakni PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, dan PPP merupakan pendukung pemerintah.

Hal inilah yang menegaskan jika pemakzulan pemerintahan Joko Widodo tidak mungkin bisa dilakukan. 

Terlebih jika ada usaha melengserkan Jokowi bisa dicap upaya makar walau sudah ada mosi tak percaya.*** (Beryl Santoso / ZonaJakarta.com) 

Editor: Heru Fajar

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x