KENDALKU - Menhan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Kunjungan tersebut atas undangan dari Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Namun apakah kunjungan ini untuk kepentingan Pilpres 2024?
Kunjungan Menteri Pertahanan RI itu akan berlangsung sampai 19 Oktober mendatang. Kedua pihak akan membicarakan kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dan AS.
Kunjungan Prabowo tersebut menuai banyak kritik. Tak hanya dari dalam negeri namun juga dari pihak AS sendiri. Banyak pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) mengkritik keputusan AS yang mengizinkan Prabowo masuk AS.
Untuk diketahui Prabowo pernah dilarang mendapatkan Visa AS karena diduga terlibat dalam penggalaran HAM berat termasuk diduga menjadi dalang dalam kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 lalu.
Diluar dari hal itu, kunjungan Prabowo Subianto ke AS justru dianggap menjadi angin segar untuk pencalonan dirinya menjadi presiden pada Pilres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik Satyo Purwanto, sebagaimana dikutip RRI Jumat (16/10).
Baca Juga: Senator AS Patrick Leahy Kritik Pemberian Visa ke Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Ini Alasanya
Menurut Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy bahkan menilai, jika Prabowo mampu melakukan reposisi dan konsilidasi politik secara internasioal maka Prabowo bisa melawan siapa saja pada Pilpres mendatang.
Namun disisi lain, lanjut dia, kunjungan tersebut juga akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. Keberadaaan Indonesia yang strategis, mempunyai peran penting di kawasan Asia Pasific, Amerika dan juga Tiongkok.
“Indonesia sudah begitu dekat dengan Tiongkok dan Rusia sehingga Amerika Serikat dinilai perlu mengubah arah politik luar negeri mereka,” jelasnya.