Teka-Teki Indonesia Pakai Vaksin Mana, Jokowi: Saya Tak Sebut Merek, Tapi Wajib Terdaftar di WHO

- 18 November 2020, 14:17 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay/Fotoblend/

KENDALKU - Sejumlah negara berlomba menciptakan vaksin Covid-19. Uji coba tahap ketiga pun mengklaim punya efektivitas mendekati 100 persen pencegah Corona.

Dua negara adidaya yakni Amerika Serikat punya pabrikan farmasi memproduksi vaksin dari Pfizer dan Moderna. Sementara Rusia, dengan Sputnik V juga tak mau kalah.

Kedua perusahaan AS diatas dikabarkan berencana mengajukan izin penggunaan darurat ke otoritas kesehatan AS pada akhir November 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyambut hasil uji dari Moderna dan Pfizer, namun memperingatkan masyarakat dunia agar tidak lengah dari penularan kasus Covid-19.

Baca Juga: Jokowi Minta Vaksin Tiba November Vaksinasi Desember, Paling Lambat Januari 2021

Indonesia sendiri juga sedang memproduksi vaksin Covid-19 karya anak negeri dinamai Vaksin Merah Putih.

Lalu kira-kira Indonesia akan menggunakan vaksin dari negara mana?

Presiden Jokowi memperkirakan vaksin akan tiba di Indonesia pada November dan vaksinasi Desember 2020.

Meski begitu, pelaksanaan vaksinasi nantinya tergantung kecepatan pengadaan vaksin bisa sampai kapan di Indonesia.

Baca Juga: Panitia Maulid dan Pernikahan Putri Habib Rizieq Klaim Telah Berusaha Terapkan Protokol Kesehatan 3M

Bahkan bisa jadi, jika terlambat datang vaksin, bisa dilakukan vaksinasi pada awal Januari 2021.

Presiden menjelaskan, setelah vaksin masuk ke Indonesia dan diterima, masih ada tahapan lagi di BP POM, tidak bisa langsung disuntikkan.

Karena vaksin itu tiba, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bahan baku yang akan diolah di Bio Farma Bandung.

"Masih diperlukan emergency user, dan tahapan itu memerlukan waktu sekitar tiga minggu," katanya.

Baca Juga: Menteri Airlangga: Jadikan E-commerce UMKM Sokong Pemulihan Ekonomi Nasional

Pengadaan vaksin yang dibeli juga harus terdaftar dalam daftar vaksin di Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

"Saya tidak menyebut mereknya apa, tapi harus ada di dalam list WHO. Ini wajib," katanya.

Setelah mendapatkan izin dari BP POM, katanya, baru kemudian dilakukan vaksinasi.

Presiden menegaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini agar faktor keamanan dan keselamatan masyarakat, betul-betul ditempatkan, paling tinggi.

Baca Juga: Kabar Gembira, Guru Honorer Pendidikan Agama Buddha dan Konghucu Akan Dapat Subsidi Gaji Rp1,8 Juta

"Kaidah-kaidah saintifik dan kaidah-kaidah ilmiah ini, juga sudah saya sampaikan. Wajib diikuti," katanya. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah