"Banyak yang berpikir kami sudah punya izin ekspor. Namun saya tegaskan disini sampai sekarang kami belum dan masih mengurusnya, mohon itu diluruskan. Jadi dengan adanya pencatutan nama ini, kami merasa dizalimi," tutur Hashim. *** (Aldiro Syahrian/Pikiran Rakyat)