KENDALKU - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil enggan menanggapi lebih jauh tentang alasan pencopotan Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
Dia hanya mengatakan, bahwa pergantian seseorang dari jabatannya di sebuah institusi merupakan hal yang wajar.
"Saya kira itu diperlukan ya, karena dinamika-dinamika tidak bisa dihindari," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Jawa Barat dari jabatannya pada Senin 16 November 2002 kemarin.
Baca Juga: Ini Dua Tipe Drone yang Digunakan dalam Perang Azerbaijan vs Armenia
Pencopotan dilakukan karena mereka berdua dinilai tidak melaksanakan perintah protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Pencopotan ini berdasarkan surat keputusan Kapolri nomor ST 3222/XI/Kep/2020 tanggal 16 November 2020.
Diduga, pencopotan tersebut dikarenakan Irjen Pol Rudy Sufahriadi bertanggungjawab atas kerumumnan massa yang terjadi saat Habib Rizieq melakukan kegiatan di Megamendung, Bogor.
Namun Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada Irjen Pol Rudy Sufahriadi sebagai Kapolda Jawa Barat (Jabar) atas kinerjanya selama ini di Jabar.
Menurut Ridwan Kamil, Rudy adalah orang yang luar biasa dalam kinerja pengendalian Covid-19 di wilayahnya.
Baca Juga: Refly Harun: DKI dan Pemerintah Pusat Seperti Hubungan Api Dalam Sekam, Selalu Panas, Saling Sindir
Baca Juga: DKI Jakarta Masih PSBB, Anies Baswedan Diminta Tegas Tak Izinkan Acara Reuni 212 Digelar Tahun Ini
"Saya mengucapkan terima kasih ya. Karena selama proes mengendalikan Covid-19 dari Maret sampai hari ini. Bagi saya pribadi kerjanya (Rudy) sudah luar biasa lah," ujarnya kepada wartawan, Selasa 17 November 2020.
Dia mengatakan, komunikasi antara Pemprov Jabar dan Polda Jabar selama ini juga berjalan baik.
Hal itulah yang kemudian menjadi modal untuk menegakkan protokol kesehatan dan melakukan pencegahan serta pengendalian Covid-19 di Jabar.
"Jadi saya kira orang dengan sosok Pak Rudi, saya apresiasi luar biasa," pungkasnya. ***