Gencatan Senjata, Azerbaijan Gunakan Drone untuk Kalahkan Tank dan Sistem Pertahanan Udara Armenia

- 16 November 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi drone tempur.
Ilustrasi drone tempur. /Instagram@Bppt_ri

KENDALKU - Perang antara Armenia dan Azerbaijan berakhir awal pekan ini, karena kedua belah pihak memutuskan untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata.

Pemimpin Redaksi ThePrint Shekhar Gupta dalam episode 618 #CutTheClutter menjelaskan, secara umum perang kali ini dimenangkan oleh Azerbaijan dengan bantuan drone.

Sebelumnya Pada 1990-an, Armenia yang mengalahkan Azerbaijan. Namun beberapa dekade kemudian, seiring perkembangan perang modern, keadaan menjadi berubah.

“(Ini) sebenarnya adalah perang pertama dalam sejarah peperangan modern yang dimenangkan hampir seluruhnya dengan kekuatan perang drone,” kata Gupta.

Baca Juga: MARVEL Tak Akan Gunakan Digital Double untuk Chadwick Boseman di Film Black Panther 2

Dikehatui, perang antara Armenia dan Azerbaijan dimulai pada 27 September, memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Armenia bertempur hanya dengan tank, artileri dan sistem pertahanan udara.

Sementara Azerbaijan sangat bergantung pada drone, khususnya Bayraktar TB2 buatan Turki dan drone Kamikaze buatan Israel.

Kedua drone tersebut masing-masing dapat membawa bom hingga 55 Kg dan 15 Kg.

"Ini adalah drone yang mahal, tetapi sangat berguna untuk menargetkan musuh Anda, terutama baterai rudal, radar pertahanan udara musuh Anda, karena semua itu memancarkan radiasi," kata Gupta.

Baca Juga: Habib Rizieq Gelar Nikahan, dr. Tirta: Satgas, Gubernur dan BNPB Tak Konsisten Tangani Covid-19

Baca Juga: WHO: Indoensia Peringkat Kedua Dunia dalam Kasus Buang Air Besar Sembarangan

Dia menjelaskan, drone dapat melemahkan kekuatan dengan memiliki efek yang menghancurkan moral tentara karena mereka tidak tahu apa yang akan datang dan menyerang mereka.

“Sekarang, ini sangat menakutkan karena Anda tidak tahu. Anda duduk di tanah, Anda berada di dalam tangki, dan Anda tidak tahu orang mana yang berkeliaran di sekitar Anda. Akan mengambil tanda tangan elektronik Anda. Jatuhkan bom pada Anda, "katanya.

Gupta mengutip pidato Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang mengatakan kekalahan itu tidak dapat dihindari karena analisis mendalam dari situasi militer.

“Tentara dan pilot tidak bisa melawan saingan yang sangat baik dalam penggunaan drone,” kata Gupta, menjelaskan apa yang telah dikatakan oleh PM Armenia. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: The Print


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x