Meski tak pernah lagi bertemu sejak bayi dengan Treni, keyakinan almarhumah istrinya akan pertemuan dua saudara kembar tersebut tak pernah hilang sampai ajal menjemputnya.
"Istri saya selalu yakin kalau Treni masih ada (hidup), dan akan berkumpul lagi dengan keluarga," kata dia, Kamis, 22 Oktober 2020.
Baca Juga: Kamu Peserta Kartu Prakerja? Ada Insentif Tambahan Lho, Begini Cara Mendapatkannya
Dua saudara kembar itu memang telah terpisah sejak masih berusia sekira dua bulan ketika keduanya tinggal di Maluku.
Sang kakak Trena, diasuh oleh keluarga kandungnya. Sementara sang adik, Treni, diambil dan diasuh oleh seorang perempuan transmigran di Maluku asal Jawa Timur bernama Rini, kini berusia 61 tahun.
Tanpa sepengetahuan keluarga Enceng, Rini kembali ke kampung halamannya di Jawa Timur pada 1996 dan Treni pun ikut dibawa olehnya. Enceng yang mencoba mencari Rini di Maluku tak juga membuahkan hasil.
Baca Juga: Bermain Imbang, Pelatih Inter Milan Antonio Conte Tak Mau Dibandingkan Dengan Musim Lalu
Hingga akhirnya saat kerusuhan pecah di Ambon, Enceng bersama keluarganya memutuskan kembali ke kampungnya di Tasikmalaya pada 1999.
Sejak kembali ke Jawa, Enceng terus mencoba mencari keberadaan Rini dan anaknya, Treni. Sebab, sepengetahuannya Rini berasal dari Jawa.
Namun usaha itu tak juga membuahkan hasil hingga akhirnya ia pasrah mencari anaknya. Justru kemudian berhasil bertemu melalui media sosial.***