KNKT Ungkap Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak Sebelum Jatuh ke Laut, Ini Penjelasannya

- 12 Januari 2021, 13:47 WIB
Petugas tengah memeriksa puing diduga turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (foto- Basarnas -Agus Basori)
Petugas tengah memeriksa puing diduga turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (foto- Basarnas -Agus Basori) /

KENDALKU - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap temuannya bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga tidak meledak sebelum membentur air laut.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan hasil investigasi timnya menduga bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak meledak sebelum membentur air laut.

Menurutnya, data tersebut didapat KNKT dari KRL Rigel yang menemukan sebaran puing-puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," katanya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Di Balik Awan Versi Femilia Sinukaban Indonesian Idol

Terkait upaya pencarian kotak hitam, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR), tim telah menangkap sinyal dari loactor beacon.

"Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari ini, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan," katanya.

Soerjanto mengatakan proses investigasi masih terus berlangsung dan tim akan melakukan kegiatan antara lain melanjutkan pencarian kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, melakukan beberapa wawancara dengan pihak terkait, dan kegiatan lainnya.

Pada Minggu 10 Januari 2021, telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Halaman:

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah