Manuver Politik Ulung Ma’ruf Amin Bersihkan MUI dari Gerombolan 212

- 27 November 2020, 18:18 WIB
Demisioner Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prf KH Ma'ruf Amin.
Demisioner Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prf KH Ma'ruf Amin. //Instagram/@kyai_marufamin

KENDALKU - Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, di mana sebelumnya posisi tersebut diduduki oleh Ma’ruf Amin yang juga merupakan seorang Wakil Presiden Indonesia.

Munas MUI dan terpilihnya Miftachul Akhyar juga disebut-sebut sebagai agenda bersih-bersih tubuh MUI dari ‘gerombolan’ PA 212 yang berada di kepengurusan.

Sebut saja Din Syansuddin, Bachtiar Nasir, Tengku Zulkarnain, dan Yusuf Muhammad Martak yang merupakan pentolan 212 dan kerap kali ‘merepotkan’ pemerintah.

Ini bukti Ma'ruf Amin tak hanya duduk manis. Dia politikus ulung yang diremehkan banyak orang.

 

Baca Juga: Siaga Erupsi Merapi, Guguran Lava Erupsi Diprediksi Lewati Tiga Sungai Ini

Hal ini diulas dalam sebuah utas oleh seorang netizen di twitter dengan akun @dhiofaiz.

Dia memberikan ulasan bagaimana empat sosok tersebut tak lagi duduk di kepengurusan MUI, serta berhasil membuat MUI berada dalam lingkarannya

Selain itu, dia juga menjabarkan singkat kiprah masing-masing dari empat orang yang disebut disingkirkan dari MUI

Din Syamsudin adalah Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2015-2020. Juga Ketua Umum MUI sebelum Ma'ruf Amin. Ia dikenal kritis terhadap pemerintahan Jokowi. Din juga belakangan aktif di KAMI bersama Gatot Nurmantyo dan kawan-kawan.

Bachtiar Nasir menjabat Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020. Dia juga pernah menjabat Ketua GNPF MUI. Dia jadi salah satu aktor di balik Aksi 411 dan Aksi 212. Dua aksi itu merespons penondaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. Hasilnya? Ahok gagal jadi Gubernur DKI.

Yusuf Muhammad Martak adalah pengganti Bachtiar di GNPF MUI. Gerakan itu berubah nama jadi GNPF Ulama dan sering berkoalisi dengan FPI dan PA 212 beberapa waktu belakangan. Di MUI 2015-2020, Martak jadi bendahara. Saat ini, ia tak ada di jajaran pimpinan MUI.

Tengku Zulkarnain pernah menjabat Wasekjen MUI di 2015-2020. Ia dikenal sebagai pendakwah ceplas-ceplos. Tak jarang ucapannya tajam tanpa sensor saat menyoal kebijakan pemerintah.

Dijelaskan, Ma'ruf menjadi pemimpin tim formatur yang terdiri dari 17 orang ulama dan berwenang menentukan siapa saja yang masuk kepengurusan MUI 2015-2020, termasuk siapa ketua umumnya.

Baca Juga: Edhy Prabowo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Presiden Jokowi

Baca Juga: Kronologi Tangkap Tangkap Walikota Cimahi oleh KPK

“Kemudian Miftachul Akhyar terpilih jadi ketua umum. Siapa dia? Miftachul adalah Rais Aam PBNU. Ia menggantikan Ma'ruf di posisi itu sejak 2019. Selain itu, bisa dilihat berapa orang gerbong Ma'ruf di pucuk pimpinan MUI saat ini,” tulisnya.

“That's a wrap. So, jangan kira Abah Ma'ruf cuma duduk, nyengir, dan berdoa aja guys. Dia bermanuver dan manuvernya paten. Jadi Jokowi amanlah ya sampe 2024. Selain megang parlemen, MUI juga kayaknya ga akan jahil lima tahun ke depan,” sambungnya. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah