Cerita Hendrar Prihadi Sembuh dari Covid-19, Intinya Patuh pada Petugas Kesehatan

- 25 November 2020, 07:15 WIB
Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersiap meninggalkan RS Dr.Kariadi Semarang, Rabu, setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersiap meninggalkan RS Dr.Kariadi Semarang, Rabu, setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19. /ANTARA/

KENDALKU - Calon tunggal Walikota Semarang Hendrar Prihadi menceritakan dirinya pernah berjuang melawan Covid-19.

Menurutnya, itu adalah pengamalan yang luar biasa, terutama pengalaman spiritual.

Dia mengatakan, inti kesembuhannya adalah pasrah dan patuh pada petugas kesehatan yang menangani.

“Saya manut dan pasrah. Hasilnya cepat. Minggu masih positif, Jumat sudah negatif. Selanjutnya masa pemulihan,” kata dia.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Butuh Sinergi Ormas dan Komunitas Agama untuk Tangani Pandemi

Dia menceritakan, sebelum dinyatakan positif Covid-19, dirinya sempat dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang sejak 22 Oktober 2020 dan mengalami berbagai gejala mirip Covid-19, seperti demam tinggi, batuk dan lain sebagainya.

Namun ketika melakukan beberapa kali swab, hasilnya selalu negatif.

Barulah pada swab keempat dia dinyatakan positif Covid-19 kemudian dilarikan ke RSUP Dr Kariadi dan dirawat mulai 1 November hingga 6 November 2020. Diketahui, saat itu adalah masa kampanye bagi peserta Pilkada 2020

Meskipun memiliki gejala hampir sama, yaitu batuk deman dan sebagainya, dia merasakan ada hal berbeda dengan beberapa orang lainnya.

Baca Juga: KPK Sebut Penyebab Kepala Daerah Korupsi karena Ingin Balas Jasa pada Donatur Pilkada

"Kalau kata orang biasanya buat makan tidak enak, buat mencium hilang penciumannya, saya tidak merasa itu," ungkapnya.

Dalam masa perawatan tersebut, Hendrar Prihadi merasa kesulitan melakukan aktivitas seperti biasa karena di dadanya terdapat banyak alat yang menyulitkan dia bergerak.

Dalam masa pemulihan dan terapi di RSUP Kariadi, dia hanya menjalani karantina dan tidur.

Baca Juga: Relawan Tanggap Bencana Kendal Diperkenalkan Alat untuk Evakuasi Korban di Air

“Sepuluh hari saya di Kariadi, aktivitas saat karantina disana hanya tidur. Pakai baju saja tidak bisa, di dadaada banyak alat,” tuturnya.

Dia juga memberikan apresiasi kepada tim medis RSUP dr Kariadi yang telah membantu pengobatan hingga sampai sembuh.

Dia berpesan kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan serta mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Jika seseorang curiga terkena Coivd-19, dia menyarankan agar secepatnya melakukan swab.

Baca Juga: Arab Saudi Berikan Vaksin Gratis bagi Warga yang Belum Terinfeksi

"Menurut pengalaman saya, Covid-19 bisa disembuhkan asal tidak terlambat penanganan," terangnya.

Setelah sembuh, dia memutuskan untuk mengurangi kegiatan bertemu langsung dengan banyak orang. Kampanye virtual menjadi pilihan Hendrar Prihadi untuk beberapa waktu ke depan.

Selanjutnya, dia akan mulai mencoba kembali melakukan pertemuan terbatas untuk bertemu warga dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. ***

Editor: Ade Lukmono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah