Erupsi Gunung Merapi Belum Bisa Diprediksi Meski Aktivitas Meningkat

- 24 November 2020, 16:45 WIB
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/

KENDALKU - Aktivitas Gunung Merapi pada Selasa 24 November 2020 mengalami peningkatan.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida kenaikan aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini menandakan erupsi semakin dekat.

Menurutnya, waktu kapan terjadi erupsi belum dapat diprediksi. Karena itu, BPPTKG terus melakukan pemantauan agar tidak ada korban jiwa.

Dari hasil pantauan BPPTKG, melaporkan bahwa sudah terjadi 21 gempa guguran dan suara gemuruh yang terdengar dari pos pengamatan Babadan dan Kaliurang.

Baca Juga: Wagub DKI Minta Warga Jakarta di Rumah Saja Selama Libur Panjang Akhir Tahun

“Guguran masih terus terjadi namun tidak mempengaruhi kondisi magma,” terang Hanik dalam pernyataannya kepada wartawan.

Sementara, dalam pengamatan BPPTKG mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB, tercatat terjadi 21 gempa guguran. Suara guguran terdengar lima kali dari pos pengamatan Babadan Magelang dan Kaliurang, Sleman.

“Gempa embusan tercatat 24 kali, gempa vulkanis dangkal 17 kali, gempa fase banyak 207 kali,” jelasnya.

Baca Juga: Lima Orang Dipanggil Klarifikasi soal kerumunan Rizieq Shihab di Bogor

Baca Juga: Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Tebang Pilih dalam Menindak Pelanggar Protokol Kesehatan

Diberitakan sebelumnya, BPPTKG telah menetapkan status Gunung Merapi dari level waspada ke level siaga sejak 5 November lalu.

Radius dan jarak aman mencapai 5 Km dari puncak Merapi. Masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu informasi yang disampaikan BPPTKG, dan patuh dengan perintah pemda setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x