Awan Putih 50 Meter di Puncak Merapi BPPTKG Masih Tetapkan Status Siaga Level III

21 November 2020, 22:40 WIB
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu ( 18/11/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww. /Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto

KENDALKU - Berdasarkan pengamatan visual Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) asap berwarna putih dengan intensitas tebal ketinggian 50 meter di atas puncak Merapi.

Gunung Merapi juga mengalami 59 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Jumat 20 November 2029 mulai pukul 00:00-24:00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu 21 November 2020 menyebutkan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 385 kali gempa hybrid atau fase banyak.

Aerta 69 kali gempa hembusan, 45 kali gempa vulkanik dangkal, serta satu kali gempa tektonik.

Baca Juga: Pantau Perkembangan Status Merapi dari Helikopter, Ini yang Selanjutnya Dilakukan Ketua BNPB

Pada periode pengamatan itu, terdengar suara guguran sebanyak sembilan kali (lemah hingga sedang) dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan satu kali dari PGM Kaliurang.

Berikutnya, laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm per hari.

Karenanya, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: Merapi Masih Alami Guguran di Puncak, Suara Audio Melengking Warga Wajib Mengungsi Secepatnya

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler