Pasca Libur Panjang, Angka Positif Covid-19 di Jateng Naik 49 Persen

12 November 2020, 19:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat web zoom dengan Menko Marivest Luhut Binsar Pandjaitan /Humas/ Provinsi Jawa Tengah

KENDALKU - Angka positif Covid-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pasca libur panjang atau periode 26 Oktober-1 November.

Hal itu diungkap dalam Rakor Penanganan Kenaikan Kasus COVID-19 akibat Dampak Liburan dipimpin Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan via zoom, Kamis 12 November 2020.

Kenaikan itu sebanding dengan naiknya pula jumlah tesnya.

“Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini resiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staff, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing,” tutur Ganjar.

Baca Juga: Akrab di Pilpres 2019, Prabowo Tak Ikut Jemput Habib Rizieq di Bandara, Takut Reshuffle?

Ganjar menjelaskan, pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng.

Namun, sejak tanggal 9 sampai hari ini jumlah test ada di angka 8.000 sampai 9.000 test perhari.

Data pusat per 8 November menyebutkan ada tujuh zona merah baru di Jawa Tengah. Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah meminta kepala daerahnya tak perlu takut meningkatkan test.

“Saya bilang sekali lagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi,” katanya.

Baca Juga: Habib Rizieq Minta Pemerintah Tak Kriminalisasi Ulama, Moeldoko: Kita Tidak Mengenal Istilah Itu

Ganjar lantas bercerita salah satu kepala daerah yang meminta agar dibantu dikirimkan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Padahal sebenarnya, kata Ganjar, daerah bisa membeli sendiri karena harganya yang masih terjangkau.

“Sebenarnya kan dia bisa beli aja sendiri, terus bisa ngetest sendiri. Gampang kan,” ujar Ganjar.

Ganjar menegaskan, pemerintah di Kabupaten Kota saat ini harus bisa bersikap antisipatif dan prediktif.

Baca Juga: Bintang Mahaputra Lobi Membungkam? Moeldoko: Pak Gatot Itu Posisinya Sama Dengan Saya

Antisipatif dalam hal ini yakni dengan memprioritaskan kelompok rentan yakni yang memiliki komorbid.

"Jadi tiap kabupaten kota kita minta untuk peduli, nggak papa tes makin banyak maka akan lebih banyak juga yang diketahui, setelah diketahui maka langkah selanjutnya adalah dijaga supaya sembuh,” tegasnya. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler