6 Pilkada Kolom Kosong, Angka Partisipasi Pilkada Serentak 2020 Jateng Justru Naik 74,34 Persen

14 Desember 2020, 14:43 WIB
Simulasi pencoblosan atau pemungutan suara dengan protokol Kesehatan /Ambar Adi Winarso / kendalku.com

SEMARANG – Adanya 6 Pilkada di Jateng yang melawan kolom kosong atau kotak kosong tak berpengaruh dalam tingkat partisipasi. Justru Pilkada Serentak Jateng 2020 angka partisipasi naik.

Angka partisipasi pemilih di Jawa Tengah di 21 kabupaten/kota mencapai 74,34 persen, selisih sedikit dengan angka partisipasi nasional yang dipatok Mendagri Tito Karnavian sebesar 77,5 persen.

Namun begitu secara progress merupakan kenakan pada pilkada sebelumnya yakni naik 5,80 persen dari Pilkada 2015 lalu yang hanya 68,54 persen.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang berjalan lancar dan aman bahkan naik secara partisipasi.

Baca Juga: Ketum FPI dan Panglima Laskar FPI Datangi Polda Metro Jaya, Tolak Disebut Serahkan Diri

“Alhamdulillah Pilkada berjalan lancar. Partisipasi (pemilih) meningkat total ada 74,34 persen,” kata Ganjar Pranowo usai Rapat Evaluasi bersama Menkopohukam dan Mendagri melalui zoom, Senin 14 Desember 2020.

Ganjar mengaku kaget dengan angka kenaikan partisipasi tersebut, pasalnya sempat isu ayo tunda Pilkada menjadi momok provokasi yang akan mempengaruhi tingkat partsipasi.

“Iya justru semua kaget karena riset disampaikan ayo tunda Pilkada, ternyata partisipasi tinggi. Semua bisa datang dan tertib,” kata Ganjar.

Keberhasilan pesta demokrasi tersebut, menurut Ganjar tidak lepas dari upaya penyelenggara, para calon, partai politik dan relawan. Sehingga tahapan Pilkada dari awal sampai penghitungan berjalan lancar dan aman.

Baca Juga: Asrama Haji Donohudan dan BPSDMD Jadi Tempat Isolasi Terpusat Covid-19 di Jateng

“Saya menyampaikan terimakasih kepada para calon, partai-partai pengusung dan pendukung termasuk para relawan karena mereka bisa menjaga kondisi ini. Mulai dengan tahapan nyoblos, hitung suara sampai quickount muncul. Biasanya ada ramai sampai hari ini bisa tenang dan tadi dievaluasi hampir di seluruh tempat di Indonesia relatif aman,” lanjutnya.

Namun, dari 21 kabupaten/kota yang melangsungkan Pilkada serentak, ada dua daerah di Jawa Tengah yang perlu mendapat perhatian karena memiliki selisih sedikit yakni Kabupaten Purworejo dan Rembang.

“Ada dua kabupaten yang menjadi perhatian karena selisihnya sedikit, Rembang dan Purworejo. Tapi tentu saja kita serahkan kepada para calon,” imbuhnya.

Sedangkan untuk para pasangan calon yang menang dalam hitung sementara, Ganjar berpesan untuk tidak melakukan selebrasi yang mengakibatkan kerumunan. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tanggapan Mahfud MD Ketika Pengancam Pembunuhnya Ditangkap

“Yang menang tidak usah selebrasi dengan mengumpulkan dulu, dengan doa saja tunggu sampai pelantikan,” terangnya.

Sementara Ketua KPU Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat menuturkan bahwa tingginya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah karena adanya dukungan dari steakholder, salah satunya pemerintah daerah.

“Dari awal kita fokus sosialisasi Pilkada di tengah kondisi pandemi. Kita meyakinkan publik bahwa Pilkada di bawah kendali protokol kesehatan. Dan itu, terus kita kemas dalam sosialisasi lewat media massa dan dukungan Pemda, TNI, Polri, tokoh agama dan masyarakat,” terangnya. ***

 

 

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler