Viral Video Azan Hayya Alal Jihad, Habib Husin: Penistaan terhadap Agama Islam

1 Desember 2020, 10:15 WIB
Tangkapan layar. jamaah yang melantunkan azan "Hayya Alal Jihad" yang diduga di Pondok Pesantren Habih Bahar Smith. /YouTube Qitmir Channel

KENDALKU - Sebuah video berisi sekelompok orang yang mengumandangkan azan beredar di media sosial.

Azan yang mereka kumandangkan berbeda dengan azan pada umumnya.

Mereka menambahkan redaksi ‘Hayya alal Jihad’ dan kemudian menjadi kontrovesi.

Habib Husin Alwi Shahab berharap pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang mengubah redaksi azan dalam video tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut Semprot Gubernur DKI Jakarta dan Bali

"Semoga pengurus @MUIPusat yang baru langsung ambil tindakan tegas terhadap oknum yang sudah merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad," kata Habib Husin Alwi di Twitter miliknya @HusinShihab pada Senin, 30 November 2020 petang.

Azan yang ditambahkan hayya alal jihad tersebut menurutnya adalah sebuah penistaan terhadap agama Islam dengan cara memelintir hadits dan riwayat mengenai azan.

Ia pun meminta kepada Divisi Humas Polri dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) untuk segera menyelidiki adzan hayya alal jihad tersebut.

Baca Juga: Kapolri Izinkan Tembak Mati Mujahidin Indonesia Timur Jika Melawan

Artikel ini sudah terbit di Mantra Sukabumi dengan judul Viral Adzan Hayya Alal Jihad, Habib Husin Alwi: Ini Penistaan, Memelintir Hadits dan Riwayat Adzan

"Dugaan saya ini penistaan terhadap agama Islam dengan memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri supaya gercep tangkap pelakunya," tegasnya.

Salah satu Ketua MUI Pusat, KH Cholil Nafis menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengubah redaksi azan.

Bahkan di saat keadaan berperang, tidak ada redaksi azan yang diubah oleh Nabi.

“Redaksi azan itu tidak boleh diubah menjadi ajakan jihad. Karena itu ibadah yang sifatnya tauqifi atau langsung dari syariat,” ungkap Kiai Cholil, seperti dikutip dari akun Facebook miliknya, pada Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Sel Jamaah Islamiyah Bertahan dan Miliki Kekuatan Cara Militer

Kiai Cholil berharap agar redaksi azan yang sudah baku dalam Islam tidak diubah oleh masyarakat. Menurutnya, panggilan jihad tidak perlu dilakukan melalui adzan.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa jihad artinya bukan hanya perang secara fisik saja, namun juga dalam memantapkan iman serta penguatan umat Islam.

“Dan saya berharap masyarakat tenang dan tak perlu resah dan jangan sampai terprovokasi untuk melakukan kekerasan dan kerusuhan," harapnya. ***

(Ilham Anugrah/ Mantra Sukabumi)

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler