Tertangkapnya Edhy Prabowo Berpengaruh pada Elektabilitas Ketum Gerindra di Pilpres 2024

29 November 2020, 15:15 WIB
Edhy Prabowo /Istgram/

KENDALKU - Tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga kader Partai Gerindra Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus ekspor benih lobster dirasa akan memperngaruhi elektabilitas Gerindra sekaligus Prabowo Subianto ke depan.

Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menjelaskan, peristiwa ini akan terekam dalam memori kolektif publik.

"Peristiwa ini menjadi bahan pertimbangan publik untuk melakukan penilaian (assessment) terhadap integritas Gerindra yang kerap menggaungkan narasi antikorupsi sebagaimana yang dilontarkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto," katanya, Sabtu 28 November 2020.

Masyarakat akan menilai spirit antikorupsi dan penyelenggaraan pemerintahan bersih yang digaungkan saat kampanye hanyalah sekadar jargon dan retorika.

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Dibunuh Israel, Iran Akan Mengambil Tindakan

Kasus korupsi besar yang melibatkan kader dan pimpinan parpol, apalagi kader partai yang menjadi pejabat publik, kata Karyono, biasanya memiliki dampak elektoral yang berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan publik hingga berujung menurunkan tingkat dukungan.

Dia mencontohkan, kasus suap Gubernur Bank Indonesia yang melibatkan sejumlah kader dan pimpinan PDI P sekitar tahun 2008.

 Contoh lain adalah kasus korupsi yang menjerat Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menyeret sejumlah kader dan pimpinan Partai Demokrat.

Kasus korupsi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham dan sejumlah kader Golkar lainnya, juga berdampak pada penurunan kepercayaan publik.

Baca Juga: Hizbullah: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Disponsori oleh Israel dan Amerika

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Tewas di Tangan Israel, Iran Akan Balas Dendam

Demikian pula kasus korupsi besar yang menimpa Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq dan kasus Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) telah memiliki kontribusi terhadap penurunan kepercayaan dan dukungan suara.

"Demikian dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat kader-kader Gerindra tentu berpotensi menurunkan tingkat kepercayaan dan dukungan suara," katanya pula.

Namun, kata Karyono, dampak penurunan elektabilitas tergantung masif atau tidak kasus korupsi ini menjadi perbincangan publik.

"Jika dugaan kasus korupsi ini benar dilakukan secara sistemik dan menjadi wacana publik secara terus menerus, maka dampaknya bisa signifikan dalam menurunkan dukungan suara," demikian Karyono Wibowo. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler