Isu Didepak dari MUI Beredar, Begini Tanggapan Din Syamsudin

29 November 2020, 14:15 WIB
Din Syamsudin trending dengan tagar #udinceraikamibubar di Twitter Indonesia. /Pikiran Rakyat

KENDALKU – Banyak kabar beredar bahwa Munas Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 25 hingga 27 November 2020 lalu adalah agenda bersih-bersih MUI dari gerombolan 212.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin angkat bicara terkait isu tersebut.

Din Syamsudin mengatakan, isu yang saat ini beredar di masyarakat bahwa didepak dari MUI adalah tidak benar.

Din Syamsudin mengatakan dirinya memang menolak masuk struktur pengurus yang menjadi wadah ulama dan zuama tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Tewas di Tangan Israel, Iran Akan Balas Dendam

"Saya tidak masuk dalam kepengurusan baru MUI adalah karena saya tidak bersedia," kata Din Syamsudin kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Mantan Ketua Umum MUI mengatakan seandainya tim formatur memasukkan nama dirinya ke dalam struktur, dirinya juga tetap tidak bersedia.

Sebelum Munas, dia juga sudah menyampaikan di dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa ingin berhenti dari aktivitas MUI.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyatakan sudah terlalu lama menjadi pengurus MUI yaitu sekitar 25 tahun baik menjadi sekretaris, sekretaris umum, wakil ketua umum, ketua umum dan ketua dewan pertimbangan MUI.

Baca Juga: Dituduh Jalankan Proyek Bom Nuklir, Ilmuwan Iran Tewas di Tangan Israel

Baca Juga: Luhut Mulai Perkenalkan Konsep UU Omnibus Law Indonesia pada China

"Dalam kaitan ini saya meminta maaf kepada segenap anggota Wantim MUI yang mendukung agar saya tetap memimpin Wantim MUI," katanya.

Ia memutuskan tidak menghadiri dan turut serta dalam Munas MUI karena berharap terjadinya regenerasi dan berprasangka baik bagi mereka yang berkeinginan kuat menjabat posisi tertentu.

"Saya mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi Ketua Wantim MUI dan pengurus MUI. Saya berbaik sangka mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan. Biarlah umat yang menilai dan Allah SWT yang mengganjari," kata dia. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler