Bikin Deg-degan, Para Ilmuwan Prediksi 12 Bulan Lagi Akan Ada Mega Tsunami Setinggi 524 Meter

- 23 Oktober 2020, 09:51 WIB
 Ilustrasi tsunami. /Istimewa
Ilustrasi tsunami. /Istimewa /PIXABAY/Elias Sch

Meski potensi risiko tanah longsor semacam itu sangat serius, masih banyak hal yang tidak diketahui tentang bagaimana atau kapan bencana ini bisa terjadi.

Yang jelas adalah gletser di Prince William Sound mengalami kemunduran, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.

Baca Juga: Pemilu AS, Debat Terakhir Kesempatan Trump dan Biden Gaet Pemilih Abu - Abu

Analisis citra satelit menunjukkan bahwa saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena terus mencair, goresan batu besar yang disebut lereng curam di permukaan gunung di atasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa tanah longsor yang bertahap dan bergerak lambat sudah terjadi di atas fjord, tetapi jika permukaan batu tiba-tiba lepas, konsekuensinya bisa mengerikan.

Meski terpencil, kawasan ini adalah kawasan yang sering dikunjungi oleh kapal komersial dan kapal rekreasi, termasuk kapal pesiar.

Baca Juga: Sehari Jadi Driver Ojol, Penyamaran Hendi Dibongkar Mbak-mbak Penjaga Outlet Kuliner

"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," ujar salah satu peneliti, yang merupakan ahli geofisika Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.

"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang longsor, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunami", ujarnya.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia: Hari Ini Terjadi Penambahan Sebanyak 4.432 Kasus Baru

Halaman:

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x