Bikin Deg-degan, Para Ilmuwan Prediksi 12 Bulan Lagi Akan Ada Mega Tsunami Setinggi 524 Meter

- 23 Oktober 2020, 09:51 WIB
 Ilustrasi tsunami. /Istimewa
Ilustrasi tsunami. /Istimewa /PIXABAY/Elias Sch

Jika kalkulasi tim benar, hasil seperti itu tidak mungkin terpikirkan, karena peristiwa longsornya Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 oleh para saksi mata disamakan dengan ledakan bom atom.

Dan jika kalkulasi tim benar, maka hal ini seringkali dianggap sebagai gelombang tsunami tertinggi di zaman modern, mencapai ketinggian maksimum 524 meter.

Peristiwa longsoran lereng yang jauh lebih baru pada tahun 2015 di Taan Fiord di sebelah timur menghasilkan tsunami setinggi 193 meter.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri, Pjs Wali Kota Semarang Ajak Santri Berperan Aktif Dalam Pembangunan

Dan para peneliti mengatakan longsoran ini dapat disebabkan oleh berbagai sebab.

"Lereng seperti ini dapat berubah dari lambat merayap menjadi tanah longsor yang bergerak cepat karena sejumlah pemicu yang mungkin terjadi," jelas laporan yang diterbitkan bulan Mei lalu.

"Seringkali, hujan lebat atau hujan yang berkepanjangan menjadi faktor penyebabnya. Gempa bumi biasanya juga memicu longsoran. Cuaca panas yang mendorong pencairan permafrost, salju, atau es gletser juga bisa menjadi pemicunya".

Baca Juga: Begini Cara Camat Jambu Kabupaten Semarang Angkat Potensi Wisata di Wilayahnya

Sejak laporan ini dirilis awal tahun, analisis longsor berikutnya menunjukkan sedikit atau tidak ada pergerakan massa tanah di lereng.

Meskipun hal itu sendiri tidak memberi kita cukup informasi, karena penelitian menunjukkan bahwa permukaan batuan telah bergeser setidaknya sejak 50 tahun yang lalu.

Halaman:

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x