HEPATITIS Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya, Kenali Perbedaan Hepatitis Biasa dengan Hepatitis Misterius

- 13 Mei 2022, 17:38 WIB
HEPATITIS Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya, Kenali Perbedaan Hepatitis Biasa dengan Hepatitis Misterius
HEPATITIS Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya, Kenali Perbedaan Hepatitis Biasa dengan Hepatitis Misterius /Everyday Health

KENDALKU - Penyakit hepatitis misterius kini telah menyerang sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. Kenali cara membedakannya dengan hepatitis biasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 296 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B dan sekitar 58 juta orang menderita hepatitis C.

Secara global, penyakit hepatitis sendiri sudah memakan banyak korban jiwa. Lantas, apa itu hepatitis?

Baca Juga: Cara Mudah Download Video Menjadi MP3 dengan y2mate Anti Gagal dan Sangat Mudah

Hepatitis adalah kondisi penyakit yang mengacu pada peradangan hati. Selain dikarenakan infeksi virus, hepatitis juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat, alkohol, racun, dan kondisi medis lainnya.

Secara umum, hepatitis terbagi menjadi A, B, C, D dan E yang masing-masing disebabkan oleh virus berbeda. Namun, jenis hepatitis yang paling banyak pengidapnya adalah hepatitis A, B dan C.

Hepatitis A secara dominan bersifat akut (tiba-tiba dan sementara) sedangkan hepatitis B, dan C dominan bersifat kronis (perlahan dan bertahap).

Baca Juga: LINK Form Kesehatan Mental Google, Cek Kondisi Kesehatan Mentalmu Apakah Stabil, Stres, Atau Cenderung Depresi

Penyakit ini bersifat menular dan dapat berakibat fatal bagi penderitanya.

Maka dari itu, sangat penting untuk Anda mengetahui gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Gejala Hepatitis

Seringkali, penderita tidak merasakan gejala sehingga tidak mengetahui bahwa mereka telah terinfeksi virus hepatitis.

Terlebih lagi, jika Anda tertular hepatitis kronis, seperti hepatitis B dan C yang biasanya tidak memiliki gejala di awal.

Biasanya, gejala jenis hepatitis ini baru muncul setelah terjadi kerusakan pada fungsi hati.

Bahkan, menurut Centers for Disease Control and Prevention, hepatitis kronis ini memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk berkembang.

Baca Juga: 4 Manfaat Vitamin B12 Untuk Kesehatan Tubuh dan Otak, Serta Sumber Utama Vitamin B

Untuk mencegahnya semakin berkembang, berikut adalah gejala umum hepatitis yang perlu Anda ketahui:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan selera makan
  • Urin berwarna gelap
  • Tinja berwarna terang
  • Kulit dan mata menguning, yang mengindikasikan penyakit kuning

Penyebab Hepatitis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hepatitis bisa berbahaya dan berisiko memicu komplikasi lainnya.

Untuk menghindarinya, simak berbagai penyebab penyakit hepatitis A, B, dan C menurut Healthline di bawah ini:

Baca Juga: 11 Manfaat Bayam Merah Untuk Kesehatan, Kandungan dan Efek Samping Apabila Mengkonsumsi Berlebihan

Hepatitis A
Penyebab hepatitis A adalah infeksi virus hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis ini paling sering ditularkan melalui makanan atau air yang telah terkontaminasi oleh tinja dari penderita hepatitis A.

Hepatitis B
Jenis hepatitis ini berasal dari infeksi virus hepatitis B (HBV). Penularan terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, atau air mani.

Berhubungan seks atau berbagi suntikan dan pisau cukur dengan orang yang terinfeksi juga dapat meningkatkan risiko terjangkitnya hepatitis B.

Hepatitis C
Hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang telah terinfeksi, seperti suntikan atau hubungan seksual.

Baca Juga: 11 Manfaat Daun Pandan Untuk Kesehatan, Atur Gula Darah Hingga Tangkal Kanker, Tanaman yang Terkenal Harumnya

Selain karena virus, penyakit hepatitis juga bisa disebabkan:

  1. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan, berisiko menyebabkan peradangan dan kerusakan hati. Hepatitis akibat alkohol ini biasanya disebut sebagai hepatitis alkoholik.
  2. Menggunakan obat atau racun secara overdosis, yang berisiko menyebabkan hepatitis toksik.
  3. Sistem kekebalan tubuh menyerang organ hati, karena mengiranya sebagai objek berbahaya. Inilah yang kemudian menyebabkan peradangan berkepanjangan dengan gejala ringan hingga parah. Hepatitis jenis ini dinamakan hepatitis autoimun.

Cara Mengobati Hepatitis

Pengobatan hepatitis dilakukan bergantung dengan jenis hepatitis yang diderita. Berikut adalah cara mengobati hepatitis menurut Healthline berdasarkan jenisnya:

Hepatitis A
Umumnya, hepatitis ini tidak memerlukan pengobatan karena terjadi dalam kurun waktu yang singkat.

Ketika gejala muncul, Anda hanya perlu beristirahat di tempat tidur. Apabila mengalami muntah atau diare, tubuh memerlukan asupan cairan dan nutrisi yang cukup.

Pencegahan infeksi hepatitis A dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksin. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksinasi hepatitis A sekitar usia 12 dan 24 bulan.

Vaksin hepatitis A juga tersedia bagi kelompok usia produktif di atas 18 tahun dengan 2 dosis pemberian.

Hepatitis B
Hepatitis B bisa terjadi secara akut maupun kronis. Namun, memang kebanyakan bersifat kronis.

Untuk hepatitis B akut tidak membutuhkan pengobatan spesifik. Sementara, hepatitis B kronis dapat diobati dengan obat antivirus.

Biasanya, pengobatan hepatitis B cukup menguras dompet karena memerlukan evaluasi serta pemantauan medis secara berkala. Bahkan, biasanya menghabiskan waktu selama beberapa bulan atau tahun, Anda.

Sama dengan hepatitis A, jenis hepatitis ini juga dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.

Semua bayi yang baru lahir dianjurkan untuk segera melakukan vaksinasi hepatitis B ini.

Populasi dewasa juga dapat menerima vaksinasi hepatitis B dengan pemberian 3 dosis terbagi.

Hepatitis C
Biasanya, pengobatan awal hepatitis C akut maupun kronis dilakukan dengan obat antivirus. Namun, hepatitis C kronis biasanya memerlukan pengobatan khusus seperti kombinasi obat antivirus.

Baca Juga: 12 Manfaat Minyak Ikan Untuk Kesehatan, Cegah Sakit Jantung Hingga Sehatkan Otak

Menurut CDC, terapi oral (pil) selama 8-12 minggu sendiri dapat menyembuhkan lebih dari 90% penderita dengan efek samping sedikit.

Sementara, orang yang mengalami sirosis atau penyakit hati akibat hepatitis C kronis dianjurkan untuk dilakukan transplantasi hati. Sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi hepatitis C.

Hepatitis Akut Misterius
Pada tanggal 5 April 2022, WHO menerima laporan pertama dari Inggris Raya mengenai virus hepatitis akut baru yang menyerang anak-anak.

Virus tersebut telah masuk ke sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia.

Penyakit baru ini pun cukup mematikan dan sudah dianggap oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hepatitis akut ini diartikan sebagai peradangan hati. Hal tersebut dapat berakibat fatal karena dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti kanker dan gagal hati.

Virus hepatitis baru ini disebut misterius karena para ahli masih belum tahu penyebabnya.

Berdasarkan laporan dari berbagai negara, kasus ini terjadi pada anak berusia 1 bulan sampai 16 tahun.

Hasil pemeriksaan di luar negeri juga telah menunjukkan bahwa virus hepatitis yang biasa, yakni hepatitis tipe A, B, C, D, dan E bukanlah penyebab dari hepatitis akut tersebut.

Baca Juga: 10 Manfaat Vitamin D Bagi Tubuh, Sangat Terkenal Untuk Kesehatan Tulang dan Otak

Gejala Hepatitis Akut Misterius
Karena hepatitis akut misterius ini cenderung terjadi pada anak, orang tua perlu mengetahui gejala-gejalanya dengan baik agar dapat mendeteksinya sejak dini.

Gejala-gejala awal antara lain adalah mual, muntah, sakit perut, dan diare.

Beberapa kasus juga melaporkan gejala awal seperti demam ringan dan menguningnya mata dan kulit anak.

Seiring berjalannya waktu, gejala tersebut akan menjadi semakin berat. Gejala tersebut berupa berubahnya warna air urine menjadi gelap dan pekat, serta feses menjadi berwarna pucat.

Hepatitis Misterius vs Diare Biasa
Diare memang merupakan salah satu gejala dari hepatitis akut baru ini. Namun, diare ini juga berbeda dengan diare yang biasa.

Diare secara umum adalah kondisi yang menyebabkan Anda membuang air besar dengan encer dan sering dan menghadirkan gejala lain seperti sakit perut, mual, kembung, muntah, atau penurunan berat badan. Namun, diare ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari saja.

Jika diare berlangsung lebih lama dari beberapa hari atau bahkan sampai berminggu-minggu, kemungkinan besar ada masalah lain yang menyebabkan diare tersebut.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, diare yang disebabkan oleh hepatitis akut tersebut menghasilkan feses yang warnanya pucat.

Baca Juga: 7 Manfaat Matahari untuk Kehidupan Manusia, Tumbuhan, Hewan, dan Alam

Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Anda merasakan gejala yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Upaya ini dilakukan guna mencegah timbulnya komplikasi lain yang lebih berbahaya.

IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) juga menyarankan Anda untuk rajin mencuci tangan, membuang tinja atau popok sekali pakai dengan teratur, serta minum dan makan makanan yang bersih dan matang sebagai langkah-langkah pencegahan.

Terlebih lagi, jika Anda baru saja bertemu atau melakukan kontak langsung dengan penderita hepatitis.

Jika ternyata dokter mendiagnosis Anda menderita hepatitis, maka buat janji dengan dokter untuk melakukan kontrol secara rutin.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah