Anies Baswedan Tak Berani Turunkan Baliho FPI Karena Hutang Jasa 212 di Pilgub DKI

- 21 November 2020, 08:17 WIB
PRAJURIT TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta. Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta.
PRAJURIT TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta. Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta. /PIKIRAN RAKYAT/Aprillio Akbar

KENDALKU - Peristiwa penurunan paksa baliho milik FPI oleh TNI dinilai CEO of Indonesian Cyber Muannas Alaidid sudah tepat.

Bahkan dia menyatakan keberanian TNI sampai turun lapangan perlu jadi contoh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta aparat Satpol PP.

Turun tangannya aparat TNI juga sebagai wujud makin kentara jika Anies Baswedan tidak berani menurunkan baliho karena FPI adalah partner dia.

Hubungan Anies Baswedan dengan FPI menjadikan mantan Mendikbud itu melempem, tak berdaya melawan kelompoknya sendiri.

Baca Juga: Usai Diperiksa Bareskrim, Ridwan Kamil Beberkan Kronologi Kerumunan Massa Habib Rizieq di Bogor

"Tau knp TNI smp turun tangan @fadlizon dalam rangka pencopotan baleho-baleho liar, ilegal & tdk berizin ? itu krn Gubernur @aniesbaswedan sbg pemegang wilayah kekuasaan melempem, dia tak berdaya menghadapi kelompoknya sendiri," tulis akun Twitternya @muannas_alaidid pada Jumat 19 November 2020.

Muannas Alaidid yang juga Advokat DPP LBH Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kembali memberi alasannya.

Jika ketidakberdayaan Anies Baswedan pada penertiban baliho FPI karena ada utang jasa saat Pilgub DKI beberapa waktu lalu.

"krn pny hutang jasa, sebab jd gubernur didukung 212," cuitannya.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah