KENDALKU - Sebanyak 63 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan tidak ambruk di tengah-tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang mampu menyerap tenaga kerja secara besar.
Dia mengatakan, saat ini pemerintah berupaya untuk menjaga agar UMKM tidak ambruk.
Beberapa upaya tersebut di antaranya yaitu dengan merealisasikan Banpres Produktif untuk pelaku usaha mikro, permudah pinjaman modal untuk UMKM, percepatan surat izin usaha, percepatan sertifikat izin BPOM untuk pelaku UMKM obat dan makanan.
Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Wagub DKI: Warga Bisa Menilai Sendiri
Selain itu, pemerintah daerah juga telah menyiapkan anggaran khusus untuk pemajuan UMKM.
"Saya yakin UKM ini punya tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya di sana. Kalau UKM tidak beroperasi, maka mereka bisa-bisa jatuh miskin," ujar Menko Muhadjir, Jumat 13 November 2020.
Dia menyebut, UMKM harus diselamatkan, karena UMKM pada saat seperti ini menjadi alternatif bagi mereka yang terdampak pemutusan hubungan kerja dari pabrik besar atau lainnya.
"UMKM itu harus diselamatkan betul. Pabrik besar itu penting. Tapi pabrik besar itu sudah besar. Yang kecil-kecil kalau tidak diselamatkan akan merepotkan. Karena angkatan kerja kita sebagian besar di UKM. Di pabrik besar, karyawan di pabrik hanya sekitar 8 persen. Tapi bapak-bapak ini 86 persen angkatan kerja kita ini ada di bapak-bapak ini yang di UKM," ungkapnya.