Gus Dur Sang Pembuka Jalan Terjal Wayang Potehi Dapat Pengakuan

- 29 Januari 2021, 19:33 WIB
Sejarah bertahan wayang potehi di Indonesia cukup terjal dan penuh lika-luku perjalanan pengakuannya sampai sekarang.
Sejarah bertahan wayang potehi di Indonesia cukup terjal dan penuh lika-luku perjalanan pengakuannya sampai sekarang. /Ambar Adi Winarso/Kendalku.com/

Baca Juga: Kumpulan Kalimat Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021, Sederhana Penuh Doa

Durasi pementasan juga saat ini bebas sesuai permintaan dari pemesan acara. Bisa satu jam atau bahkan kurang.

Padahal, dulu saat untuk pementasan yang hanya di klenteng bisa dimainkan berjam-jam bahkan sampai berminggu-minggu.

“Dulu di klenteng bisa berhari-hari karena pertunjukan untuk dewa, menghadap ke klenteng tidak membelakangi,” kata dia.

Perjuangan tak sampai di situ untuk melestarikan wayang potehi ini, saat ini, kata dia, keberadaan dalang wayang potehi makin berkurang. Bahkan di Indonesia bisa dihitung dengan jari saja.

Baca Juga: Waspada, Ini 4 Merek Masker Wajah Tidak Miliki Izin BPOM, Silakan Lapor Jika Ada Keluhan

“Kira-kira 13 sampai 15 dalang, pusatnya ada di Jombang. Potehi Indonesia merupakan masih asli karena kita tidak merubah pakemnya, beda dengan Singapura, Thailand dan negara lainnya,” katanya.

Meski demikian, saat ini dia sudah cukup terbantu atas bantuan berupa Mobil Wayang Potehi Keliling dari pegusaha tionghoa, pemilik pabrik Marimas.

Mobil itu membantunya saat pementasan nantinya, tidak lagi bongkar pasang panggung namun sudah bisa pentas dari atas mobil tersebut.

Mobil bantuan itu berbentuk jenis boks yang dimodifikasi dengan diberi panggung kecil potehi pada bagian belakang, lalu ada dua kursi untuk dalang serta perlengkapan soundsytem.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x