Hirup Benda Aroma Kuat Sembuhkan Indra Penciuman Gejala Covid-19, Salah Satunya Kayu Putih

- 22 Januari 2021, 13:42 WIB
Ilustrasi minyak kayu putih.
Ilustrasi minyak kayu putih. /Pixabay/mohammed_hassan.

KENDALKU - Sila bisa dicoba beberapa aroma bau kuat benda yang bisa untuk mengembalikan indra penciuman bagi gejala Covid-19.

Benda di sekeliling kita dengan aroma kuat bisa sebagai dimanfaatkan terapi penyembuhan membaui bagi yang sudah positif Covid-19.

Penyembuhan atau rehabilitas membaui benda tertentu yang kuat aromanya bisa mengembalikan indra penciuman dan perasa yang mati rasa saat kena Covid-19.

Penelitian menunjukkan, orang-orang mengalami peningkatan kemampuan mencium dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan penciuman.

Baca Juga: Cara Setting Frekuensi Parabola SCTV Terbaru, Ganti Format MPEG-4

Di ketahui jika diantara gejala Covid-19, kehilangan kemampuan untuk membaui atau anosmia menjadi salah satunya.

Latih Hirup Aroma Kuat

Peneliti anosmia Eric Holbrook, yang juga direktur rinologi di Massachusetts Eye and Ear mengatakan, pasien dapat mencoba pelatihan aroma yakni menemukan bau yang kuat dan menghirupnya sambil berfokus pada seperti apa aroma itu seharusnya.

"Yang paling baik rehabilitasi penciuman misalnya mencium sesuatu seperti minyak kayu putih. Jadi kita rangsang saraf lagi saraf-sarafnya untuk bisa beregenerasi supaya anosmianya menjadi perbaikan," ujar dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan dalam sesi bincang Dokter Menjawab dengan tema "Positif Covid 19 Harus Ngapain?" mengutip Antara, yang digelar daring pada Kamis 21 Januari 2021 malam.

Beberapa penelitian menunjukkan, orang-orang mengalami peningkatan kemampuan mencium dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan penciuman.

Baca Juga: China Berharap Hubungan dengan AS Segera Pulih di Era Joe Biden

"Tidak semua orang merespons hal yang sama. Ini sesuatu yang non-invasif dan mudah dilakukan dan disarankan," tutur Holbrook seperti dikutip dari Prevention, Jumat.

Pasien bisa mengumpulkan beberapa aroma yang kuat misalnya kayu manis, mint, jeruk, wewangian mawar dan cengkih. Lalu tarik napas selama 10- 20 detik sambil memikirkan seperti apa aromanya.

Penelitian Membuktikan

Ahli otolaryngologi di Mount Sinai Hospital, New York, Alfred Iloreta beberapa waktu lalu memulai uji klinis untuk melihat apakah mengonsumsi minyak ikan membantu memulihkan indra penciuman.

Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam minyak ikan dapat melindungi sel saraf dari kerusakan lebih lanjut atau membantu meregenerasi pertumbuhan saraf.

Baca Juga: Cara Mengembalikan Indra Penciuman yang Hilang Karena Gejala Covid-19

"Jika Anda tidak bisa membaui atau rasa, Anda akan kesulitan makan apa pun dan itu adalah masalah kualitas hidup yang sangat besar. Pasien saya, dan orang yang saya kenal yang kehilangan baunya, benar-benar hancur karenanya," kata Iloreta seperti dikutip dari The New York Times.

Studi dalam Journal of Internal Medicine pada Januari 2021 menemukan, hampir 86 persen dari 2.581 pasien COVID-19 yang diteliti kehilangan membaui dan mengecap akibat virus corona.

Dokter spesialis penyakit menular di Northeast Ohio Medical University, Richard Watkins seperti dikutip dari Prevention, menjelaskan, anosmia terjadi sebagai efek samping virus yang berkembang biak di hidung dan tenggorokan.

Hilang Indra Penciuman Karena Virus Radang

Virus dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di saluran hidung sehingga menyebabkan hidung tersumbat, menurunkan indra Anda dalam prosesnya.

Baca Juga: Bupati Sleman Malah Positif Covid-19 Usai Vaksinasi: Saya Yakin Bukan Karena Vaksinnya

Tetapi mengapa gejala ini tak kunjung hilang pada beberapa orang belum sepenuhnya bisa dipahami para ahli.

"Reseptor virus telah ditemukan di lapisan khusus rongga hidung yang berisi saraf penciuman yang pertama kali mendeteksi bau di udara. Meskipun reseptor ini belum ditemukan pada saraf itu sendiri, kerusakan di sekitarnya kemungkinan besar menyebabkan hilangnya bau," tutur Holbrook.

Anosmia biasanya akan membutuhkan waktu untuk enyah, bisa berbulan-bulan dan umumnya berbeda-beda antar pasien.

Para peneliti menemukan sekitar 15 persen belum bisa memulihkan indra perasa dan penciuman mereka 60 hari setelah infeksi, sementara hampir 5 persen berada dalam situasi yang sama hingga enam bulan kemudian.

Baca Juga: Ini Tiga Syarat Perusahan Boleh Vaksinasi Mandiri dari Pemerintah

Sylvia mengatakan, para dokter yang menangani Covid-19 akan bekerja sama dengan dokter spesialis THT dalam kasus anosmia. Penanganannya bisa tergantung derajat kerusakan saraf yang diakibatkan virus.

"Kami bekerja sama dengan dokter THT, karena saluran napasan atas memang dipegang THT juga. Biasanya memang tergantung derajat kerusakannya karena yang dirusak sarafnya," kata dia. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah