Sabdo Palon Muncul Saat Gunung Merapi Meletus, 2021 Saat Ini Ramalan Jayabaya 500 Tahun Lalu

- 7 Januari 2021, 10:52 WIB
Guguran lava pijar gunung Merapi teramati dari kamera CCTV pada pukul 18.47 dan 19.11 WIB 5 Januari 2021
Guguran lava pijar gunung Merapi teramati dari kamera CCTV pada pukul 18.47 dan 19.11 WIB 5 Januari 2021 /Twitter @BPPTKG

Artinya, bermacam-macam bahaya yang membuat tanah Jawa rusak. Orang yang bekerja hasilnya tidak mencukupi. Para priyayi banyak yang susah hatinya. Saudagar selalu menderita rugi. Orang bekerja hasilnya tidak seberapa. Orang tanipun demikian juga. Penghasilannya banyak yang hilang di hutan.

Banyak Kejahatan Terjadi

Bumi ilang berkatira, Ama kathah ingkang ilang, Cinolong dening sujanmi, Pan sisaknya nglangkungi, Karana rebut rinebut, Risak tetaning janma, Yen dalu grimis keh maling, Yen rina-wa kathah tetiyang ambegal.

Artinya, bumi sudah berkurang hasilnya. Banyak hama yang mnyerang. Kayupun banyak yang hilang dicuri. Timbullah kerusakan hebat sebab orang berebutan. Benar-benar rusak moral manusia. Bila hujan gerimis banyak maling tetapi bila siang hari banyak begal.

Baca Juga: Facebook Didenda Jutaan Euro Karena Jiplak Aplikasi Lokal Italia

Banyak Musibah Yang Menyebar

Heru hara sakeh janma, Rebutan ngupaya bukti, Tan ngetang angering praja, Tan tahan perihing ati, Katungka praptaneki, Pageblug ingkang linangkung, Lelara ngambra-ambra. Waradin saktanah Jawi, Enjing sakit sorenya sampun pralaya.

Artinya, manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan Negara sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut masih berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.*** (Aisyah Rahmatul Fajrin/Lingkar Madiun)

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah