Mengenang Sosok Nyleneh Habib Ja'far, Buang Uang Ratusan Juta ke Laut dan Jaga Gaib Rumah Gubernur

- 2 Januari 2021, 17:37 WIB
Habib Ja'far bin Muhammad Al Kaff
Habib Ja'far bin Muhammad Al Kaff /Instagram@kiai_ku

KENDALKU – Awal tahun 2021 ini publik Tanah Air berduka dengan wafatnya salah satu ulama kharismatik Habib Ja’far al Kaff.

Ulama asal Kota Wali, Kudus, itu meninggal dunia di Samarainda Kalimantan Timur pada Jumat 1 Januari 2021

Banyak kenangan dan kesan yang mendalam akan sosok Habib Ja’far al Kaf yang terkenal sebagai ulama nyentrik dan nyeleneh.

Sosok nyleneh itu justru menjadi ciri khas dan kesan yang dekat dengan umat serta masyarakat.

Baca Juga: Gempa Megathrust Picu Tsunami 20 Meter Pantai Selatan, Ditandai Muncul Makhkluk Aneh Ini ke Darat

Sosok nyleneh almarhum diantaranya dalam penampilannya sehari-hari, Habib Ja'far selalu nyentrik dengan rambut gondrong, pakaian sederhana, sandal jepit dan kopiah hitam.

Salah satu hal ynleneh lainnnya dan perah heboh yang pernah dilakukan Habib Ja'far dengan membuang uang ratusan juta rupiah ke lautan.

Sisi lainnya, semasa hidupnya dan menjalankan syiar Syariah Islam, Habib Ja’far al Kaaf juga selalu menyematkan pesan bagaimana mencintai tanah air.

Syiar itulah yang selalu membuat suasana masyarakat Indonesia khusunya Jateng selalu adem ayem tanpa gejolak sosial.

Baca Juga: Roy Suryo Ungkap Durasi Panjang Video Syur Gisel dan MYD Michael Yukinobu Defretes

Kesan mendalam mengenang Habib Ja’far al Kaf salah satunya dikisahkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar sangat merasa kehilangan salah satu ulama besar yang rendah hati, disegani, namun nyentrik dan nyeleneh.

"Saya mengucapkan belasungkawa yang dalam atas wafatnya Habib Ja'far. Beliau ulama kharismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta tanah air," kata Ganjar, Sabtu 2 Januari 2021.

Ganjar mengaku banyak kenangan bersama ulama yang dikenal sebagai wali yang memiliki maqom majdub.

Baca Juga: Ada BST Rp 300 Ribu Cair 4 Januari 2021, Ketahui Syarat dan Cek Penerima di dtks.kemensos.go.id

Kata Ganjar, punya tingkah lakunya yang kadang nyleneh (jadzab) membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.

Bahkan, Ganjar memiliki pengalaman-pengalaman sendiri bagaimana kebiasaan nyleneh Habib Ja'far itu.

"Beliau itu sering mengatakan pada saya, pak Gub saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dinihari. Saya tanya, lha buat apa bib, beliau jawab ya biar aman saja," kenang Ganjar.

Ganjar juga mengatakan bahwa dalam pergaulan sehari-hari, Habib Ja'far penuh dengan simbol-simbol.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Penghormatan Terakhir pada Habib Ja’far Al Kaff di Bandara Ahmad Yani Semarang

Sering Ganjar makan bersama Habib Ja'far bersama jajaran Forkompimda, dan mendapat perilaku nyleneh Habib Ja'far yang penuh misteri.

"Jadi kalau lagi makan bersama, misalnya makan ayam, beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya kepala, sayap, ceker dan dibagi-bagi pada kami. Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang kemana-mana, nah kamu ceker supaya bisa eker-eker rejeki. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ucapnya.

Begitupula saat makan buah-buahan. Ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya. Ia meminta Ganjar untuk memakan buah jeruk yang ada.

"Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine rejekine dikeruk (rejekinya banyak)," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Gratiskan Biaya Pembuatan SIM, Cek Syarat dan Cara Dapat SIM Gratis

Ganjar juga mengatakan pernah sowan ke Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau. Saat itu, Habib memintanya menaburkan kacang hijau itu di halaman rumah Ganjar.

"Saya sampai sekarang tidak mengerti maksud kacang hijau itu apa. Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun dibalik sifatnya yang mungkin orang melihat nyleneh, seperti anak kecil, namun beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," terangnya.

Masyarakat Jawa Tengah lanjut Ganjar pasti merasakan kehilangan dengan wafatnya Habib Ja'far. Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi.

"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan. Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.

Baca Juga: MenkopUKM Teten Beberkan Syarat, Cara Daftar Penerima Banpres BPUM UMKM 2021, Cek di Artikel Ini

Habib Ja'far al Kaff meninggal dunia di Samarinda Kalimantan Timur pada Jumat 1 Januari 2021. Jenazahnya dimakamkan di kediamannya di Kudus pada Sabtu 2 Januari 2021.***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah