Menag Yaqut: Saatnya Ubah Kemenag Jadi Kementerian Semua Agama

- 23 Desember 2020, 15:46 WIB
Ulil Abshar Abdalla (kanan) menyambut baik langkah Jokowi yang mengangkat Gus Yaqut (kiri) menjadi Menteri Agama.
Ulil Abshar Abdalla (kanan) menyambut baik langkah Jokowi yang mengangkat Gus Yaqut (kiri) menjadi Menteri Agama. /Kolase Foto/ANTARA/Anom Prihantoro/Instagram.com/@gusyaqut

KENDALKU - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat terobosan baru di Kementerian Agama yang dia pimpin.

Salah satunya dengan mulai menjadikan Kementerian Agama adalah milik semua agama. Tidak ada hal diskriminasi atas nama agama.

Kata menteri Yaqut, antidiskriminasi agama harus berawal dari tubuh internal Kemenag agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat.

Ia ingin satu sama lain untuk saling menghormati, terutama di antara pemeluk agama yang berbeda keyakinan.

Baca Juga: Abdul Somad Diceramahi Politisi PDIP Karena Larang Tiup Terompet Saat Tahun Baru, Ini Katanya

Dia mengatakan kebijakan antidiskriminasi itu akan menjadi arus utama di Kemenag.

"Pada saatnya nanti kita lakukan 'breakdown' yang saya sampaikan. Bagaimana Kemenag ini benar-benar menjadikan diri sebagai kementerian semua agama," kata Menteri Yaqut, mengutip Antara, Rabu 23 Desember 2020.

Pihaknya menolak jika sumber perpecahan dari agama, maka sema antidiskriminasi harus bersumber dari Kementerian Agama.

"Saya tidak ingin dari Kementerian ini muncul sikap-sikap, cara-cara diskriminatif satu sama lain, itu ada atau muncul dari Kemenag," kata Yaqut.

Baca Juga: Bolehkan Ibu Hamil dan Lansia Divaksin? Begini Penjelasannya

Ia lalu mengutip pernyataan Khalifah Sayiddina Ali, yang mengatakan jika bukan dalam saudara satu iman maka siapa pun adalah saudara dalam kemanusiaan.

Untuk itu, Yaqut meminta kerja sama dari jajaran Kementerian Agama untuk mewujudkan antidiskriminasi.

"Saya akan minta kerja sama dari bapak ibu sekalian dalam mewujudkan cita-cita terhormat ini dan kita harus membuat sejarah. Kelak sejarah mencatat kita di sini pada sisi yang benar dalam sejarah, yang membuktikan itu kinerja kita pengabdian kepada bangsa dan negara," katanya.

Yaqut juga menegasakan, bahwa agama harus dijadikan sebagai inspirasi bukan aspirasi.

Baca Juga: Haikal Hassan Reaktif Corona, Polisi Langsung Bawa ke RS Polri

"Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain," tutur-nya.

Menurut dia, agama lebih baik dibiarkan untuk menjadi inspirasi dan biarkan agama ini membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah