KENDALKU – Kondisi terkini Gunung Semeru menunjukkan kolom erupsi tidak dapat teramati karena tertutup kabut lebat.
Kabut lebat tersebut menutupi kolom erupsi Gunung Semeru selama sepekan terakhir.
Meskipun demikian, Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada.
Kepala Subbidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani menjelaskan erupsi Gunung Semeru terjadi tidak terus menerus.
"Erupsi terjadi tidak terus menerus dengan kolom erupsi tidak teramati karena umumnya tertutup kabut selama sepekan terakhir," ungkap Nia Haerani, Selasa 15 Desember 2020.
Baca Juga: Ratusan Ulama Nusantara Beri Semangat Polda Metro Jaya Soal Penembakan Anggota FPI
Ia menegaskan, aktivitas Gunung Semeru selama 7-13 Desember 2020 masih fluktuatif.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, dan tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5 hingga 3,5 kilometer dari puncak, arah luncuran ke arah tenggara," tuturnya.
Baca Juga: Luhut Tegur Anis Baswedan Kasus Covid-19 Jakarta Makin Tinggi
Baca Juga: Waduh! Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 5.867 Triliun
Nia Haerani menambahkan guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur 400 hingga 500 meter dari puncak dan arah luncuran tenggara.
Selain itu, Seismograf juga merekam sebanyak 128 kali gempa letusan, 2 kali gempa awan panas guguran, 92 kali gempa guguran, 45 kali gempa embusan, 25 kali tremor harmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 10 kali gempa getaran banjir.