Rahayu Saraswati Soal Lobster, Ada Yang Mainkan Lagu Lama Jatuhkan Elektabilktas Pilkada Tangsel

- 5 Desember 2020, 10:45 WIB
Politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Politikus Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

KENDALKU – Rahayu Saraswati mengatakan jika isu pencatutan nama ayahnya, Hashim Djojohadikusumo, dalam kasus suap izin ekportir benih benur ada kaitannya untuk menjatuhkan nama dia dalam Pilkada Tangerang Selatan.

Ia memandang pengaitan dirinya dalam kasus suap Edhy Prabowo itu sebagai lagu lama dalam percaturan politik untuk menekan elektabilitas dan kredibilitas.

"Ini lagu lama yang dimainkan. Apakah mempengaruhi elektabilitas? Sudah pasti. Dan orang-orang yang mempermainkan isu ini pasti tahu bahwa itu akan mempengaruhi," kata Sara, sapaan Rahayu Saraswati, dalam konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Jumat 4 Desember 2020.

Rahayu Saraswati menyayangkan isu kembali muncul meski klarifikasi sudah dibuat jauh hari sebelumnya.

Baca Juga: Provokasi Benny Wenda, Indonesia Harus Manfaatkan KBRI Untuk Diplomasi Internasional

Padahal PT Bima Sakti Mutiara, perusahaan yang terkait dirinya itu, sebetulnya hanya ingin berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai negara adikuasa (superpower) di bidang budidaya hasil laut itu dimana konsep yang diajukan mereka adalah 'Ocean Forest'.

“Kami terus-menerus dijadikan sasaran untuk tuduhan yang mana jika dikaitkan pemilu atau pilkada akan menggerus kredibilitas dan elektabilitas. Enggak perlu ditanya, itu sudah logikanya," kata Rahayu Saraswati.

Oleh karena itu, Sara mewakili keluarga besar Djojohadikusumo meminta tolong agar isu apapun yang tidak benar dapat diluruskan oleh media massa sehingga tidak mempengaruhi masyarakat Indonesia.

"Kita junjung tinggilah kebenaran dan keadilan. Kita sampaikan kebenaran di sini, mudah-mudahan ini sudah terang dan jelas bahwa kami bukan pelaku ekspor. Karena sampai saat ini juga izinnya belum kami dapatkan karena masih ada persyaratan yang harus dipenuhi yang sampai saat ini kami belum mendapatkan surat-surat tersebut, walaupun kami sudah melakukan pembudidayaan, itu pun juga baru mulai," kata Rahayu Saraswati.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x