KENDALKU - Dalam menangani konflik di Papua, TNI dan Polri tidak akan menggunakan pendekatan militer.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan, TNI-Polri mengutamakan pendekatan preventif.
DIa menegaskan, TNI-Polri tidak akan menggunakan pendekatan militer namun lebih pada penegakan hukum.
"Jadi pendekatan preventif itu yang paling utama. Preventifnya itu seperti apa? Yaitu kita sama-sama lakukan dialog, kita sama-sama komunikasi dan saling menjaga NKRI," tuturnya.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh oleh Pria Bersenjata Diduga Israel
Dengan demikian, Polri meminta masyarakat agar tidak terprovokasi oleh pihak atau kelompok yang tak menginginkan kedatangan TNI-Polri ke Papua.
"Karena TNI-Polri datang untuk mensejahterakan rakyat Papua," tegas Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu 28 November 2020 malam.
Argo juga mengimbau agar komunikasi antara masyarakat, TNI dan Polri terus dibangun dan dijaga. Masyarakat diimbau untuk tidak sungkan menyampaikan aspirasi kepada TNI dan Polri.
"Jika ada hal-hal yang mau disampaikan, silakan sampaikan ke kami," ujarnya.
Baca Juga: Tak Transparan Hasil Swab Tes Habib Rizieq, RS UMMI Bogor Terancam Ditutup
Baca Juga: Habib Rizieq Rahasiakan Hasil Swab Tes, Bima Arya Tempuh Langkah Hukum
Argo berharap kehadiran TNI-Polri di Papua, termasuk Papua Barat dapat menghentikan kelompok-kelompok yang ingin melakukan tindakan pidana atau masalah yang bertentangan dengan undang-undang.
"Jadi harus ada komunikasi, karena dengan komunikasi kita bisa tahu apa maksudnya. Mari kita bergandengan tangan supaya tidak ada salah paham dalam menjaga keutuhan NKRI ini," tukasnya. ***