Aliran Awan Panas dan Lahar Dingin Gunung Merapi Masih Mengarah ke Sungai Gendol

- 27 November 2020, 13:48 WIB
Gunung Merapi.*
Gunung Merapi.* /twitter.com/@BPPTKG

KENDALKU - Aktivitas Vulkanologi Gunung Merapi masih menunjukan status Siaga atau Level III. Artinya bisa meletus atau erupsi kapan saja.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih merekomendasikan beberapa daerah bahaya letusan Merapi.

Salah satunya peringatan prediksi arah aliran erupsi atau letusan yang diperkirakan masih mengarah ke Sungai Gendol.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyampaikan jika sampai saat ini kondisi Gunung Merapi terpantau masih dalam status Siaga atau Level III.

Baca Juga: Polri: Baliho Habib Rizieq Bernuansa Provokasi

"Kondisi Gunung Merapi terkini, sejauh pantauan kami, prediksi erupsi masih mengarah ke Sungai Gendol," kata Hanik, Jumat 27 November 2020.

Prediksi arah erupsi menuju Sungai Gendol setelah pihaknya melakukan pantauan langsung melalui udara menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Yogyakarta, Kamis 26 November 2020.

Hasil pemantauan menemukan bahwa alur-alur sungai terpantau cukup dalam, sehingga apabila kemudian terdapat guguran material vulkanik dan awan panas, maka masih dapat mengarah ke area tersebut.

"Alur-alur sungai juga masih dalam, sehingga kalau pun sudah ada awan panas lari ke area tadi, itu masih mencukupi," kata Hanik. 

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Ganjar Selipkan Mantra Ajaib Dalam Kaus Agar Terhindar Covid

Terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi, pihaknya masih menunggu perkembangan dalam artian volume kubah lava termasuk penghitungan kecepatan penambahan kubah lava yang juga menentukan kemungkinan alurnya.

"Kita masih tunggu perkembangan selanjutnya dalam artian volume kubah lavanya. Termasuk kecepatan pertambahan kubah lava itu berapa, juga yang menentukan alurnya akan ke mana,” jelas Hanik.

BPPTKG terus melakukan pemantauan setelah status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis 5 November 2020 lalu.

Guna mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan dari aktivitas Gunung Merapi tersebut, BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar dihentikan.

Baca Juga: Miftachul Akhyar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI

BPPTKG juga mengimbau kepada para pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Adapun prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Kasus Kerumunan Massa FPI di Petamburan Naik ke Tingkat Penyidikan

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah