KENDALKU – Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas pada Rabu 27 Januari 2021.
Warga Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat kaget dan berlari keluar rumah karena kejadian awan panas Gunung Merapi tersebut.
Namun saat ini, kondisi terpantau aman dan warga kembali ke rumah masing-masing.
"Sejumlah warga Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul sempat merasa kaget dan berlari keluar rumah saat terjadi awan panas cukup besar dari Merapi pada siang tadi,” kata Camat (Panewu) Cangkringan Suparmono di Balai Desa Glagaharjo.
"Namun, tidak terlalu lama, dan saat ini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," sambungnya.
Baca Juga: Menggiurkan, Harga Porang Sekarang Tembus Rp 1,5 Juta Per Kilogram
Kondisi Wilayah Permukiman Warga di Lereng Merapi Relatif Aman
Usai terjadinya awan panas, saat ini kondisi di kedua dusun tersebut masih relatif aman dan tidak terpantau adanya hujan abu di wilayah setempat.
Warga sempat mengungsi ke barak namun sudah kembali pulang ke rumah.
"Tidak ada evakuasi warga lereng Merapi. Mereka tidak diungsikan ke barak. Saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Janji Benar-benar Perjuangkan Nasib Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer
Pihaknya bersama jajaran TNI dan Polri serta Tagana dan sejumlah kelompok relawan masih terus melakukan pemantauan setiap perkembangan aktivitas Merapi.
"Di wilayah paling atas Glagaharjo saat ini masih siaga personel Babinkamtibmas dan Babinsa serta sejumlah relawan, sejauh ini masih aman dan tidak ada pengungsian," katanya.
Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta merilis bahwa Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 14 kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali kota," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta.
Baca Juga: Ada Usulan Lockdown Pulau Jawa, Ganjar Pranowo: Tidak Semudah Itu
Baca Juga: Mengejutkan! Biden Tiba-tiba Ajak Bicara Putin Lewat Telepon, Bahas Apa?
BPPTKG meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.
Status Gunung Merapi saat ini masih pada Level III atau Siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sementara apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. ***