Kemenkes Peringatkan Ancaman Virus Nipah Nyata, Waspada Konsumsi Daging Babi Asal Malaysia

- 27 Januari 2021, 14:52 WIB
Kemenkes Peringatkan Ancaman Virus Nipah Nyata, Waspada Konsumsi Daging Babi Asal Malaysia
Kemenkes Peringatkan Ancaman Virus Nipah Nyata, Waspada Konsumsi Daging Babi Asal Malaysia /PIXABAY / Alexas_Fotos/

KENDALKU - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak terkait agar mewaspadai potensi penyebaran virus nipah ke Indonesia dari hewan ternak babi di Malaysia.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto mengatakan, Indonesia harus waspada virus nipah tersebut.

Masyarakat diminta Kemenkes untuk lebih waspada terhadap babi dan kelewar asal Malaysia yang bisa jadi pemicu sebaran virus tersebut.

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," katanya, Rabu 27 Januari 2021.

Baca Juga: Tersangka Rasisme Ambroncius Nababan Resmi Ditahan Polri dan Dijerat Pasal Berlapis

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia walaupun pada 1999 pernah terjadi wabah virus nipah yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia.

Namun demkian, Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus tersebut dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah, karena dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia," kata Didik.

Sebagai upaya antisipasi untuk mencegah penularan virus itu, pemerintah berupaya mencegah perdagangan ternak babi ilegal dari daerah yang terinfeksi.

Halaman:

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah