Hujan Abu Vulkanik di Sleman, Kondisi Gunung Merapi Pagi Ini Guguran Lava Pijar Makin Intens

11 Januari 2021, 08:32 WIB
Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi hujan abu setelah erupsi Gunung Merapi, Minggu 21 Juni 2020. /- Foto: ANTARA/HO-warga Ngargumulyo Kec Dukun

KENDALKU – Aktivitas vulkanis Gunung Merapi pada Senin 11 Januari 2021 mengalami peningkatan guguran lava pijar dan mulai hujan abu vulkanik di Sleman.

Hujan abu vulkanik tipis sudah mulai terjadi pada Minggu malam 10 Januari 2021.

Hujan abu tipis melanda di sejumlah dusun yang berada di sisi timur Gunung Merapi setelah terjadinya guguran lava pijar.

Sementara guguran lava pijar intenisitas cukup banyak yang mengarah ke arah Kali Krasak.

Baca Juga: Polisi Akan Lakukan Olah TKP Kasus Video Syur Gisel dan MYD di Medan

Area wliayah yang terkena hujan abu vulkanik tipis merupakan Kawasan Rawan Bencana KRB III Gunung Merapi.

"Hujan abu tipis terjadi di sejumlah dusun di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi di sisi timur setelah terjadi guguran lava pijar pada Minggu (10/1) malam sekitar pukul 22.00 WIB," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Senin 11 Januari 2021.

Hujan abu tipis tersebut di antaranya terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen di Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan yang masuk dalam wilayah KRB III Gunung Merapi.

"Selain itu hujan abu juga terjadi di Dusun Singlar, Glagaharjo, Cangkringan," katanya.

Baca Juga: Penerapan PPKM 11-25 Januari di Jawa dan Bali, DPR Minta Ada Sanksi Tegas pada Pelanggar

Sampai saat ini BPPTKG Yogyakarta belum menaikan status aktivitas Gunung Merapi dan masih pada level III atau siaga dengan radius jarak aman tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Radius aman masih pada tiga kilometer, belum ada rekomendasi perluasan radius dari BPPTKG," katanya.

Makwan mengatakan, untuk warga di wilayah yang harus diungsikan juga belum ada perubahan, yakni warga kelompok rentan di Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo.

"Warga kelompok rentan di Kalitengah Lor ini telah diungsikan sejak 7 November 2020 di barak pengungsian Glagaharjo setelah BPPTKG menaikan status aktivitas Merapi menjadi level III pada 5 November 2020," katanya.

Baca Juga: Penerapan PPKM Hari Pertama, Mendagri Buka Kemungkinan WFH 100 Persen

Jumlah warga di barak pengungsian Glagaharjo saat ini sebanyak 311 jiwa, yang terdiri lansia pria 30 dan lansia perempuan 48, dewasa pria 29 dan dewasa perempuan 96, ibu hamil tiga orang, ibu menyusui 14 orang.

"Kemudian disabilitas lansia pria enam orang dan perempuan empat orang, anak laki-laki 26 jiwa dan perempuan 31 jiwa, balita laki-laki satu dan perempuan tiga, bayi laki-laki sembilan dan perempuan lima serta disabilitas dewasa pria lima orang dan perempuan satu orang," kata Makwan. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler