Sudah Lewati Serangkaian Uji Klinis, Vaksin Dijamin Tidak Mengandung Zat Berbahaya

3 Desember 2020, 09:12 WIB
Ilustrasi vaksin /Instagram / lawancovid-19_id/

KENDALKU – Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Hindra Irawan Satiri, SpA(K), MtropPaed mengatakan, di beberapa kalangan masyarakat, masih beredar mitos yang mengatakan vaksin mengandung zat berbahaya.

“Hal ini tidak benar, karena tentu saja kandungan vaksin sudah diuji sejak pra klinis. Sebenarnya vaksin tidak berbahaya, namun perlu diingat vaksin itu produk biologis. Oleh sebab itu vaksin bisa menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan yang merupakan reaksi alamiah dari vaksin. Jadi memang kita harus berhati-hati mengenai mitos-mitos terkait KIPI ini,” tambahnya.

Sejauh ini tidak ditemukan adanya reaksi yang berlebihan atau Serious Adverse Event yang ditemukan selama menjalankan uji klinik fase III di Unpad.

Adapun bila ditemukan KIPI, sebenarnya semua masyarakat bisa melaporkan ke Komnas KIPI melalui situs, www.keamananvaksin.kemkes.go.id.

Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Masyarakat Berwisata di Bandung Raya

Komnas KIPI sendiri merupakan Lembaga yang terbentuk sejak 2007 yang beranggotakan para ahli independen, dengan kompetensi dan keilmuan terkait vaksinologi.

Bahkan untuk menjangkau wilayah Indonesia yang luas, telah terbentuk Komite Daerah KIPI di 34 Provinsi.

“Yakinlah keamanan vaksin itu dipantau sejak awal. Bahkan setelah vaksin diregistrasi, tetap dipantau dan dikaji keamanannya”, ujar Prof. Hindra.

Dia menambahkan saat ini masih banyak masyarakat yang miskonsepsi tentang vaksin.

Baca Juga: Habib Rizieq Mangkir dari Pemeriksaan Polda Metro Jaya, Polisi: Alasannya Tidak Wajar

Miskonsepsi tersebut dikarenakan masyarakat mendapat keterangan dari orang-orang yang kurang kompeten atau bukan bidangnya.

Masyarakat perlu mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti organisasi profesi dan kesehatan terpercaya.

“Jangan dari situs yang tidak jelas, dari grup WhatsApp itu yang membingungkan masyarakat”, kata Prof. Hindra.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, rencana pemerintah untuk mengadakan vaksin memberikan optimisme bagi masyarakat.

Baca Juga: Asrama Haji Donohudan Solo Jadi Tempat Isolasi Terpusat Covid

Dia mengatakan masyarakat harus menyadari bahwa virus Covid-19 ini memang nyata adanya. Dengan menjalankan protokol kesehatan 3M dengan disiplin akan efektif mencegah penularan virus Covid-19.

“Wajib mencegah dan melindungi diri dari penyakit. Karena yang namanya mencegah jauh lebih mudah, lebih murah, lebih berfaedah daripada mengobati”, ungkapnya. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler