Said Didu Tertawa Lihat Ketua KPK Gagal Sindir Anies Baswedan

25 November 2020, 08:15 WIB
Said Didu (kiri) menyindir Ketua KPK Firli Bahuri (kanan) terkait buku yang dibaca Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /ANTARA/Benardi Ferdiansyah/Kolase dari ANTARA dan YouTube Indonesia Lawyers Club

KENDALKU - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ikut mengomentari buku yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berjudul How Democracies Die pada Minggu, 20 November 2020 lalu.

Firli mengaku sudah membaca buku yang dimaksud pada 2002.

“Kemarin saya lihat ada di media, Pak Anies membaca How Democracies Die. Sebelum itu ada bukunya Why Nations Fail, itu sudah lama saya baca pak, tahun 2002, saya sudah baca buku itu,” kata Firli dalam acara Serah Terima Barang Rampasan dari KPK.

Namun faktanya, buku yang disebutkan Ketua KPK itu, yakni buku How Democracies Die baru terbit pada tahun 2012 dan buku Why Nations Fail pun terbit tahun 2018.

Baca Juga: Ucapan Hari Guru Nasional Terbaru, Kirimkan lewat WhatsApp, Facebook, Twitter dan Instagram

Pernyataan Ketua KPK tersebut membuat Said Didu tertawa.

"Izinkan saya tertawa," ujar Said Didu dalam akun Twitternya.

Artikel ini sudah terbit di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Gagal Sindir Anies Baswedan, Said Didu 'Hajar' Ketua KPK: Izinkan Saya Tertawa

Said Didu juga menyindir, penerbit harus mengganti tahun terbit akibat pernyataan Firli Bahuri.

"Kalau penguasa bilang sdh dibaca 2002 maka penerbitnya harus ubah tahun penerbitannya," tutur Said Didu.

Baca Juga: Cerita Hendrar Prihadi Sembuh dari Covid-19, Intinya Patuh pada Petugas Kesehatan

Selain itu, Said Didu juga menjabarkan ilustrasi kritikan terhadap Anies Baswedan. Ilustrasi tersebut berupa kuis dengan poin matematis.

"Matematika melawan Anies: (1) mengecilkan Anies dg data ngasal dapat point 3. (2) mengecilkan Anies dg berbohong dapat point 5. Berlomba kumpulkan poin?" ucap Said Didu.

Oleh karena itu, menurut Said Didu, Ketua KPK telah mendapat 8 poin sebab mengkritik Anies Baswedan dengan data asal dan berbohong.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Butuh Sinergi Ormas dan Komunitas Agama untuk Tangani Pandemi

"Yang penting serang Anies sdh selesai walaupun salah. Salah tahun dan salah buku sehingga dapat point 5 plus bonus 3 point," ujar Said Didu.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah sebuah foto di Instagram dan Twitter yang menunjukkan dirinya tengah bersantai.

Unggahan Anies pun mendapatkan banyak tanggapan terutama terkait buku yang sedang dia baca, yakni buku “How Democracies Die” karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblat. ***

(Muhammad Azy/ Pikiran Rakyat Bekasi)

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler