Kandungan Surat Al-Munafiqun Ayat 11: Membayangkan Hidup Sampai 30 Tahun Ke Depan, Perlukah ?

- 20 September 2021, 13:10 WIB
Kandungan Surat Al-Munafiqun Ayat 11: Membayangkan Hidup Sampai 30 Tahun Ke Depan, Perlukah ?
Kandungan Surat Al-Munafiqun Ayat 11: Membayangkan Hidup Sampai 30 Tahun Ke Depan, Perlukah ? /Muhammad Ma'ruf/Media Blora

KENDALKU – Simak artikel tentang kandungan Surat Al-Munafiqun ayat 11.

Tak jarang kita membayangkan tentang kehidupan di masa yang akan datang.

Kondisi diri, keluarga, maupun lingkungan dalam 30 kedepan tentu akan berbeda dengan masa sekarang.

Baca Juga: Mengenal 5 Akhlak Rasulullah SAW. Salah Satunya Saat Menjadi Negarawan

Ketika di masa sekarang kita kehilangan semangat hidup, maka kita butuh semangat dan motivasi agar bisa bangkit kembali.

Dikutip dari ceramah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim dari laman Facebook Gayeng.co, kita dianjurkan agar memiliki harta, keturunan, dan kekuatan yang dijadikan aset untuk meneruskan agama Allah.

Sebagaimana para habib dan ulama adalah tokoh penyebar ajaran Islam yang juga membentuk penerusnya.

Namun apabila hanya sibuk dengan harta hingga melupakan Allah, maka itu akan membuat kita menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: Kisah Nabi Ayub dan Istrinya, Laya Binti Ya’qub: Menyiasati Sumpah Demi Kebaikan

Fokus pada harta, keturunan, dan kekuatan itu dilarang jika kita melupakan Allah. Namun jika itu menjadi sarana untuk menopang agamanya Allah justru akan menciptakan kebaikan yang luas.

Dalam memperjuangkan harta, keturunan, dan kekuatan kita hendaknya juga mengingat bahwa ajal bisa datang sewaktu-waktu.

Dengan kita mengingat bahwa kapan saja kita bisa mati, maka kita tidak akan banyak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama, sebab takut setiap saat bisa mati.

Jika ajal telah tiba, kita tidak bisa mengelak. Allah berfirman dalam surat Al-Munafiqun ayat 11:

وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَاۤءَ اَجَلُهَاۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Dan Allah tidak akan menunda-nunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan."

Jadi kita tidak perlu terlalu berpikir tentang hidup sampai 20 ataupun 30 tahun ke depan. Sebab jika sudah saatnya mati kapan saja kita bisa mati.

Orang yang berfikir demikian akan bisa lebih fokus dalam beribadah dan tidak berlebihan terhadap dunia.

Kita justru diperintahkan untuk memehami ajaran agama Islam dengan berpikir tentang firman-firman Allah.

Perintah tersebut adalah sebagaimana salah satu hadist Rasulullah berikut:

تَفَكَّرُوْا فِي خَلْقِ الله وَلاَ تَفَكَّرُوْا فِي اللهِ

“Berpikirlah kamu tentang ayat-ayat Allah. Dan janganlah kamu berpikir kamu berpikir tentang dzat Allah.” (HR. Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas)

Dalam hadist tersebut, kita diperintahkan untuk memikirkan ayat-ayat Allah, sebab didalamnya mengandung banyak petunjuk untuk menjalani kehidupan.

Petunjuk tersebut diantaranya adalah perintah untuk mengikuti ajaran-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Mendalami segala hal yang membuat Allah ridho serta bisa menjauhi segala yang membuat-Nya murka.

Namun kita dilarang untuk berfikir tentang dzat Allah, karena kita tidak akan tahu yang sebenarnya.

Kita diberikan anugerah di dunia dengan limpahan nikmat Allah, maka yang harus dilakukan adalah bersyukur dan senang dengannya.

Cara untuk  mensyukurinya tidak boleh keluar dari peritah dalam ayat-ayat Al-Qur’an, hadist-hadist, ataupun perkataan ulama.

Demikianlah artikel tentang isi kandungan Al-Qur’an surat Al-Munafiqun ayat 11 yang mengingatkan kita tentang kematian.***

Editor: Fahmi Syaiful Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x