3 Tingkatan Puasa yang Wajib Kamu Ketahui, Salah Satunya Puasanya Para Nabi

- 15 September 2021, 09:45 WIB
3 Tingkatan Puasa yang Wajib Kamu Ketahui, Salah Satunya Puasanya Para Nabi
3 Tingkatan Puasa yang Wajib Kamu Ketahui, Salah Satunya Puasanya Para Nabi /Freepic/
 
KENDALKU - Berikut adalah 3 tingkatan puasa yang wajib diketahui setiap muslim.
 
Salah satunya ada puasanya para Nabi, simak selengkapnya mengenai tiga tingkatan puasa yang harus diketahui oleh seoran muslim.
 
Sebagaimana diketahui, puasa merupakan rukun Islam yang ke empat.
 
 
Puasa yang dimaksud dalan rukun Islam tersebut adalah puasa di bulan Ramadhan. 
 
Puasa Ramadhan bukan hanya perintah Nabi Muhammad. Sebab ibadah inipun Allah perintahkan kepada umat-umat terdahulu. Di era sebelum Nabi Muhammad SAW.
 
Dalam Al-Baqarah Allah berfirman, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”.
 
Derajat takwa yang dimaksud ayat di atas, tentu saja, merupakan anugerah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. 
 
 
Hanya saja, Rasulullah Saw. melalui para ulama memberikan arahan agar ibadah puasa yang kita kerjakan berbuah derajat takwa.
 
Di antara hal yang mencerminkan perangai takwa dalam ibadah puasa adalah:
 
Pertama, seorang yang berpuasa meninggalkan segala yang diharamkan (yang membatalkan puasa), seperti makan, minum, dan yang lainnya, padahal jiwa ini cenderung senang kepada hal-hal yang membatalkan puasa tersebut.
 
Seorang yang berpuasa meninggalkan itu semua semata-mata karena Allah ‘Azza wa Jalla. Seseorang yang berpuasa berupaya mendekatkan diri kepada Allah dan mengharap limpahan pahala dari-Nya.
 
Kedua, seorang yang berpuasa berarti sedang melatih jiwanya untuk senantiasa muraqabatullah (sikap merasa diawasi oleh Allah Swt.). 
 
Ia tinggalkan segala yang disenangi oleh hawa nafsunya padahal ia mampu untuk melakukannya. Ia tinggalkan itu semua karena keyakinan bahwa Allah mengawasinya.
 
Ketiga, puasa itu mempersempit jalan setan di tubuh manusia. Ketahuilah bahwa setan itu berjalan dalam tubuh manusia sesuai dengan aliran darahnya.
 
Keempat, seringkali amal ketaatan seorang yang berpuasa itu bertambah.
 
Kelima, ketika orang yang kaya berpuasa, ia akan merasakan beratnya rasa lapar.
 
Atas sejumlah ciri-ciri ketakwaan di atas, para ulama mengklasifikasi kualitas puasa umat Islam kepada tiga tingkatan, yakni:
 
1. Puasa ‘Am, yakni puasanya orang kebanyakan. Pada kategori ini, puasa hanya merupakan aktivitas ibadah yang sekadar memenuhi syarat dan rukun saja, yaitu berniat dan menahan diri dari makan, minum dan menggauli istri di siang hari Ramadhan.
 
Sedangkan perilaku yang lain tidak ikut berpuasa. Ia masih berbohong, memfitnah, menghasud, mencaci, dan lain sebagainya.
 
2. Puasa Khawas, inilah kualitas puasa orang-orang yang dapat mengantarkan mereka kepada derajat takwa. 
 
Pada tingkatan ini, selain mampu menahan makan minum dan menggauli istri di siang hari, mereka juga mampu menahan dan mengontrol panca indera dari perbuatan dosa atas “dorongan iman dan kesadaran”. 
 
Pada puasa khawas, pelakunya sudah sanggup tidak berbohong, menggunjing, bertengkar, berkelahi, ngerumpi dan lain sebagainya.
 
3. Puasa Khawashul khawash, puasanya orang-orang istimewa. Imam Al-Ghazali menyebut kategori ini sebagai tingkatan tertinggi. 
 
Inilah puasanya para anbiya‘ dan orang-orang yang diberikan anugerah luar biasa oleh Allah Swt. Mereka bukan saja berpuasa menahan diri dari perbuatan lagha (sia-sia) dan dosa, tetapi juga syubhat yang mampu mereka jauhi.
 
Seperti telah disebutkan diatas, berpuasa intinya adalah mengendalikan hawa nafsu yang bersarang di dalam diri. 
 
Melalui puasa kita diajarkan untuk mampu mengendalikan dan melatih jiwa dan raga (pikiran/rasio, perasaan/emosi dan tingkah laku/psikomotorik).
 
Demikian 3 tingkatan puasa yang wajib kita ketahui. salah satu diantaranya adalah puasanya para nabi.***
 

Editor: Fahmi Syaiful Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x