"Saya membayar uang sekolah yang sama seperti Anda. Saya bekerja 60 jam seminggu sambil pergi ke sekolah karena orang tua saya tidak hanya memberi saya uang!" lanjutnya.
Dua aktivis itu terus berteriak memprotes stiker tersebut, dan menuduhnya sebagai nasionalis kulit putih.
"Orang-orang ini membunuh kaum seperti kami (kulit berwarna), jadi anda mempromosikan pembunuh kami,' teriak aktivis itu.
Bahkan ada seorang siswa keturunan Asia yang membela mahasiswa yang diperlakukan rasis itu.
Dua mahasiswa tersebut lalu mengajukan pengaduan rasisme kepada dekan kampus.
Dua aktivis itu banyak mendapat serangan dari warganet di akun Instagram-nya setelah membagikan rekaman itu.
Fox News melampirkan sumber rekaman viral tersebut, yang beredar luas di Twitter melalui akun @libsoftiktok
Judul postingannya jika diterjemahkan berarti 'Kegilaan ini terjadi di kampus perguruan tinggi'.
Postingan tersebut diunggah pada 24 September 2021, jam 7.46 waktu setempat.
Rekaman berupa video itu berdurasi 2 menit 20 detik, disaksikan 5,6 juta orang.
Banyak yang Like sebesar 61,2 ribu, di-retweet sebanyak 17,9 ribu. Sedangkan Tweet kutipannya sebanyak 10,8 ribu.