Cerdiknya Prabowo Bawa Isu Laut China Selatan, AS Setujui Indonesia Miliki Jet Tempur F-15 dan F-18

- 10 Desember 2020, 05:10 WIB
gambar ilustrasi, Ilustrasi pesawat tempur F-18 milik AS yang akan dibeli Indonesia oleh Menhan Prabowo
gambar ilustrasi, Ilustrasi pesawat tempur F-18 milik AS yang akan dibeli Indonesia oleh Menhan Prabowo /Kendalku/Pixabay

Baca Juga: Ada Luka Lebam di Jenazah Laskar FPI, Ini Penjelasan RS Polri

Pedrason mengatakan ada beberapa kekhawatiran bahwa kebijakan AS mungkin berubah di bawah Joe Biden, yang akan dilantik sebagai presiden bulan depan, meskipun dia menganggap bahwa Washington tidak akan mengingkari kesepakatan yang ditandatangani.

“Tinggal seberapa siap kita menyediakan anggaran,” ujarnya. Untuk saat ini belum ada kesepakatan yang ditandatangani.

Indonesia telah mendorong AS untuk menjual jet tempur F-15, F-18 dan F-35, tetapi akhirnya hanya menyetujui dua model karena yang ketiga bisa memakan waktu hingga 10 tahun untuk dikirim, kata Pedrason. F-15 dan F-18 diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan AS McDonnell Douglas dan Boeing.

Kekuatan besar seperti Prancis, Inggris, Jerman dan NATO juga mendekati Indonesia belakangan ini untuk membahas Laut China Selatan.

Baca Juga: Hasil Hitung Cepat Sementara Pilkada Kendal 2020, Tino Indra Wardono – Mustamsikin Raih 11,7 Persen

Pedrason mengatakan Prabowo dijadwalkan mengunjungi Inggris awal tahun depan, setelah melakukan lebih dari 20 kunjungan selama setahun terakhir untuk mencari kesepakatan persenjataan yang baik, termasuk di Prancis, Rusia, Turki, dan China.

Pedrason mengatakan kementerian pertahanan di bawah Prabowo memiliki rencana besar untuk pengadaan lebih dari 100 jet tempur unggul, untuk menambah armada Indonesia saat ini yang berjumlah kurang dari 60. "Kami akan memiliki sekitar 170 jet tempur di akhir itu. Luar biasa," kata Pedrason.

Dia tidak mengatakan kapan kementerian berharap untuk mencapai target itu, tetapi menambahkan Indonesia berharap untuk menyediakan antara $ 9 miliar dan $ 11 miliar untuk persenjataan baru dan peralatan militer selama 20 tahun ke depan.

Dia mengatakan Indonesia juga berencana untuk menerima penawaran pinjaman lunak dari negara-negara seperti Prancis, Turki, China, dan Rusia.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah