Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Belum Tetapkan Kuota Haji 2021
Dikutip zonajakarta.com dari AFP, Minggu 22 November 2020, Pashinyan menyebut situasi pasca perang bagi negaranya saat ini jauh lebih sulit dibandingkan bentrokan di masa lalu.
"Kami mengalami waktu susah sebelum dan sesudah masa perang. Namun situasi saat ini jauh lebih sulit dari (perang) sebelumnya," kata Pashinyan.
Artikel ini sudah tayang di Zona Jakarta dengan judul: "Kalah Perang Lawan Azerbaijan, Armenia Berusaha Jalin Pakta Pertahanan dengan Rusia".
Pernyataan Pashinyan ini terlontar usai dirinya mengetahui saat ini militer Azerbaijan sudah menempati titiktitik strategis di Nagorno-Karabakh sebagai langkah awal merebut kembali daerah itu setelah diduduki Armenia sejak tahun 1990.
Juga setelah kekalahan ini, warga Armenia mendemo Pashinyan yang dinilai pengkhianat karena menyetujui perdamaian dengan Azerbaijan.
Baca Juga: Bangun Raksasa Cloud Google Perluas Kantor Beli Tanah di AS
Sejalan dengan kenyataan itu, Pashinyan pada Sabtu kemarin menemui Menhan Rusia Sergei Shoigu untuk membahas kerjasama militer secara menyeluruh antara Moskow-Yerevan di masa depan.
Shoigu sendiri menilai keputusan untuk menghentikan pertempuran adalah langkah tepat dan Rusia siap menjaga kondisi kondusif di sana.
"Bagi Rusia, hal paling penting adalah menghentikan pertumpahan darah dan pertempuran," ujar Shoigu yang datang langsung di Nagorno Karabakh.