Indonesia Beli Jet Tempur F-15 dan F-18 dari Amerika Serikat

9 Desember 2020, 21:15 WIB
Ilustrasi jet tempur. /Pixabay/Military_Material/

KENDALKU – Indonesia membeli jet tempur jenis F-15 dan F-18 dari Amerika Serikat.

Pembelian jet tempur F-15 dan F-18 tersebut menyusul adanya pertamuan antara dua pejabat tinggi kedua negara yang telah membahasnya berbulan-bulan.

Sebenarnya Indonesia ingin membeli jet tempur F-15, F-18 dan F-35 dari Amerika Serikat.

Namun akhirnya hanya menyetujui dua model jet tempur, yakni F-15 dan F-18 karena yang ketiga bisa memakan waktu hingga 10 tahun untuk dikirim.

Baca Juga: Intip IG Artis Chacha Frederica, Sumringah Dico Unggul Sementara di Pilkada Kendal

Hal itu tertuang dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher Miller di Jakarta pada hari Senin 7 Desember 2020 dan Selasa 8 Desember 2020 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Christopher Miller setuju untuk menjual dua model jet tempur tersebut ke Indonesia, yang mana telah lama ingin adanya peremajaan armada F-16 yang sudah menua.

Christopher Miller juga bertemu dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan membahas rencana untuk meningkatkan pelatihan antara kedua pasukan.

Baca Juga: Ali Nurudin - Yekti Handayani Raih 38,9 Persen Hitung Suara Sementara Quick Count Pilkada Kendal

Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan RI, Rodon Pedrason mengatakan ada beberapa kekhawatiran bahwa kebijakan AS mungkin akan berubah di bawah Joe Biden, yang akan dilantik sebagai presiden bulan depan, meskipun dia menganggap bahwa Washington tidak akan mengingkari kesepakatan yang ditandatangani.

“Tinggal seberapa siap kita menyediakan anggaran,” ujarnya.

Untuk saat ini, belum ada kesepakatan yang ditandatangani.

Baca Juga: Ada Luka Lebam di Jenazah Laskar FPI, Ini Penjelasan RS Polri

Rodon Pedrason mengatakan, Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto memiliki rencana untuk pengadaan lebih dari 100 jet tempur unggul, untuk menambah armada Indonesia saat ini yang berjumlah kurang dari 60.

"Kami akan memiliki sekitar 170 jet tempur di akhir itu. Luar biasa," kata Pedrason.

Dia tidak mengatakan kapan kementerian akan mencapai target itu.

Tetapi dia berharap pemerintah menganggarkan 9 miliar dolar hingga 11 miliar dolar untuk persenjataan baru dan peralatan militer selama 20 tahun ke depan.

Dia mengatakan Indonesia juga berencana untuk menerima penawaran pinjaman lunak dari negara-negara seperti Prancis, Turki, China, dan Rusia.

Baca Juga: Hasil Hitung Cepat Sementara Pilkada Kendal 2020, Tino Indra Wardono – Mustamsikin Raih 11,7 Persen

Karena kesepakatan untuk jet tempur baru bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk membuahkan hasil, Indonesia berencana untuk membeli pesawat bekas seperti Eurofighter Typhoon, yang dapat dikirimkan lebih cepat.

Sebelumnya, Prabowo mengaku tertarik untuk membeli 15 pesawat semacam itu dari Austria. Tapi Pedrason mengatakan rencana itu hanya sementara.

"Sangat mendesak bagi kami sekarang untuk memiliki persenjataan yang dapat menyeimbangkan (kekuatan) melawan negara-negara titik merah di dekat kami," tambahnya.

Baca Juga: Dico Ganinduto Raih 50,08 Persen dari Hitung Suara Sementara Quick Count KPU Pilkada Kendal

Tidak hanya untuk Laut Cina Selatan, tetapi juga sengketa perbatasan Indonesia yang lebih lama dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Pedrason mengatakan Kementerian Pertahanan juga berencana untuk membeli model baru pesawat angkut militer Hercules, C130J dan C130H, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, serta lebih banyak kapal selam dan kapal patroli. Dia menambahkan kementerian berencana untuk melatih hingga 300 pilot jet tempur dan sekitar 100 pilot untuk Hercules selama dua tahun ke depan. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Nikkei Asia

Tags

Terkini

Terpopuler