Takut Diserang Azerbaijan Yang Duduki Nagorno Karabakh Armenia Dekati Rusia Jalin Pakta Pertahanan

23 November 2020, 17:05 WIB
Arena Perang Baru! Militer Armenia Vs Azerbaijan Terlibat Pertempuran Brutal.* /ARMENIAN DEFENSE MINISTRY PRESS SERVICE

 

KENDALKU - Pasca gencatan senjata pada Selasa 10 November 2020 pasukan Azerbaijan kini mulai memasuki kantong-kantong wilayah di Nagorno Karabakh.

Kehadiran pasukan Azerbaijan itu menurut Armenia bakal menjadi ancamaan jika saja akan menyeraang teritorialnya.

Rasa was-was itu selalu jadi ketakutan Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan.

Apalagi kekalahan dari Azerbaijan dalam perang Nagorno-Karabakh membawa Armenia sakit hati.

Baca Juga: Sambil Menangis dan Minta Maaf, Selebgram Millen Cyrus Akui Memakai Sabu

Selain mengakui kekalahan, Pashinyan juga berupaya menghindari korban banyak dari militernya.

Di ketahui jika hampir 1.200 prajurit dan milisi Armenia tewas dihajar tanpa ampun oleh drone Azerbaijan tanpa ampun.

Drone Azerbaijan dengan seenaknya menghancurkan kendaraan lapis baja Armenia layaknya mainan anak-anak.

Kini Pashinyan menegaskan jika negaranya sedang dalam krisis usai kekalahn dan mendorong akan kerjasama militer berujung pakta pertahanan dengan Rusia.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Belum Tetapkan Kuota Haji 2021

Dikutip zonajakarta.com dari AFP, Minggu 22 November 2020, Pashinyan menyebut situasi pasca perang bagi negaranya saat ini jauh lebih sulit dibandingkan bentrokan di masa lalu.

"Kami mengalami waktu susah sebelum dan sesudah masa perang. Namun situasi saat ini jauh lebih sulit dari (perang) sebelumnya," kata Pashinyan.

Artikel ini sudah tayang di Zona Jakarta dengan judul: "Kalah Perang Lawan Azerbaijan, Armenia Berusaha Jalin Pakta Pertahanan dengan Rusia".

Pernyataan Pashinyan ini terlontar usai dirinya mengetahui saat ini militer Azerbaijan sudah menempati titiktitik strategis di Nagorno-Karabakh sebagai langkah awal merebut kembali daerah itu setelah diduduki Armenia sejak tahun 1990.

Juga setelah kekalahan ini, warga Armenia mendemo Pashinyan yang dinilai pengkhianat karena menyetujui perdamaian dengan Azerbaijan.

Baca Juga: Bangun Raksasa Cloud Google Perluas Kantor Beli Tanah di AS

Sejalan dengan kenyataan itu, Pashinyan pada Sabtu kemarin menemui Menhan Rusia Sergei Shoigu untuk membahas kerjasama militer secara menyeluruh antara Moskow-Yerevan di masa depan.

Shoigu sendiri menilai keputusan untuk menghentikan pertempuran adalah langkah tepat dan Rusia siap menjaga kondisi kondusif di sana.

"Bagi Rusia, hal paling penting adalah menghentikan pertumpahan darah dan pertempuran," ujar Shoigu yang datang langsung di Nagorno Karabakh. 

Sebenarnya Rusia dan Armenia sudah mempunyai pakta pertahanan dimana Kremlin wajib membantu secara militer apabila wilayah Yerevan diserang oleh asing.

Baca Juga: Fadli Zon Sindir Para Pengirim Ratusan Karangan Bunga dengan Salam Akal Sehat

Tapi saat di Nagorno-Karabakh Rusia tak turun tangan, pasalnya wilayah pertempuran milik sah Azerbaijan yang direbut oleh Armenia. *** (Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler