Baca Juga: Mengenal Makanan Khas Imlek dan Maknanya, Simbol Keberuntungan Bagi yang Mengkonsumsinya
Dikutip dari pakar Kebidanan FK UNAIR, Dwi Izzati Budiono, S.Keb, Bd., M.Sc mengatakan bahwa gangguan mental paska melahirkan lebih banyak diderita pada usia reproduksi yaitu pada usia 18-30 tahun.
“Pada umumnya baby blues terjadi pada beberapa hari pasca melahirkan dengan gejala seperti mood yang berubah-ubah, sering menangis dan stress. Kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi pada ibu pasca melahirkan” ungkap Dwi Izzati.
“Walaupun kedua jenis gangguan psikologis ini sering terjadi, tidak semua ibu mengalaminya. Kalau kondisi baby blues tidak dilakukan penata laksanaan dengan baik akan berlanjut ke post partum depression” jelas Dwi Izzati.
Baca Juga: 11 Tips Tidur Berkualitas Untuk Badan Lebih Sehat Dan Bugar
Penyebab terjadinya Post Partum Depression
Adapun faktor penyebab terjadinya post partum depression adalah salah satunya perubahan besar hormon reproduksi setelah melahirkan.
Perubahan kebiasaan seorang ibu setelah mempunyai bayi yaitu kurang tidur, asupan nutrisi yang kurang baik, dan kurangnya dukungan dari suami serta keluarga bisa menjadi pemicu datangnya post partum depression.
Risiko mengalami depresi juga akan meningkat pada ibu yang sudah pernah mengalami kecemasan dan depresi saat hamil.
Kurang mendapat dukungan sosial, pernah memiliki riwayat depresi sebelumnya, atau memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami depresi juga dapat memicu gejala Baby Blues dan Post Partum.