Pengertian FGD Focus Group Discussion Beserta Contoh dan Manfaatnya

23 Mei 2022, 19:38 WIB
Pengertian FGD Focus Group Discussion Beserta Contoh dan Manfaatnya /Campuspedia

KENDALKU - FGD adalah teknik diskusi untuk membahas suatu topik tertentu guna memenuhi berbagai kepentingan.

Istilah FGD singkatan dari Focus Group Discussion bukanlah hal yang baru di ranah akademik.

Pasalnya, FGD biasa dilakukan sebagai metode penelitian kualitatif.

Namun, sebetulnya FGD tidak sebatas itu, FGD juga biasa digunakan dalam dunia kerja untuk seleksi karyawan ataupun mengumpulkan ide dan pendapat keyakinan orang lain mengenai suatu produk tertentu.

Baca Juga: 9 Contoh Deskripsi Diri Dalam CV Fresh Graduate Sesuai Jurusan, Lulus Kuliah Langsung Cari Kerja

FGD juga umum dipakai oleh perusahaan dalam melakukan analisa terkait produknya.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan feedback agar perusahaan bisa berkembang.

Selain itu, FGD juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan interaksi dengan para pelanggannya.

Agar FGD berhasil dan bermanfaat, Anda perlu mengajukan pertanyaan yang tepat kepada pelanggan.

Baca Juga: 5 Perbedaan CV dan Portofolio yang Wajib Diketahui Sebelum Melamar Kerja

Lantas, apa yang dimaksud dengan FGD?

FGD adalah suatu teknik yang mengumpulkan orang-orang dari latar belakang atau pengalaman yang sama untuk membahas topik tertentu.

Lazimnya, peserta FGD akan dipandu oleh seorang moderator.

Tugas moderator sendiri adalah memperkenalkan topik diskusi dan membantu agar diskusi menjadi hidup.

Dalam FGD, peserta bisa setuju ataupun tidak setuju antara satu dengan yang lainnya.

Selain itu, peserta juga secara leluasa bisa memberikan pertanyaan terkait topik diskusi.

Melalui FGD inilah, masing-masing peserta menerima wawasan dari hasil interaksi.

Agar Anda semakin paham dengan istilah FGD, Simak contoh FGD beserta manfaatnya di bawah ini!

Baca Juga: 9 Hal Bermanfaat yang Bisa Dilakukan Setelah Lulus Kuliah Sembari Mencari Kerja

Berikut adalah contoh FGD yang biasa dilakukan oleh perusahaan:

1. Pertanyaan Pembuka

Pertama-tama, sebelum masuk ke pertanyaan inti, biasanya akan ada pertanyaan umum mengenai produk X.

Dari pertanyaan ini, perusahaan bisa mengetahui tingkat minat dan pengetahuan peserta FGD mengenai produknya.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan pembuka:

  • Apa yang Anda ketahui tentang produk X?
  • Seberapa familiar Anda dengan produk X?
  • Kapan dan bagaimana pertama kali Anda menemukan produk X?
  • Kapan terakhir kali Anda membeli produk X?

2. Pertanyaan Eksplorasi

Setelah peserta sudah mulai terbuka dengan diskusi, barulah diajukan beberapa pertanyaan yang lebih mendalam ke topik penelitian.

Dengan demikian, dapat diperoleh tanggapan detail dari peserta berupa wawasan terkait kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran mereka akan produk.

Pertanyaan-pertanyaan ini harus disusun terstruktur dan bisa menarik sebanyak mungkin informasi dari peserta FGD.

Anda juga bisa menambahkan pertanyaan lain jika masih belum jelas.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan eksplorasi:

  • Apa pikiran, perasaan, dan asosiasi yang pertama kali muncul di benak Anda ketika memikirkan produk X?
  • Apa yang paling Anda sukai dan tidak sukai dari produk X?
  • Jika Anda bisa memberikan perubahan pada produk X, apakah itu?
  • Sebutkan tiga alasan mengapa Anda membeli produk X?
  • Menurut Anda siapa kompetitor utama dari produk X? Mengapa?

Baca Juga: 5 Makanan Ini Membantu Jaga Kesehatan Mata Saat Kerja Seharian Depan Laptop

3. Pertanyaan Penutup

Tujuan dari jenis pertanyaan ini adalah untuk mengakhiri FGD.

Maka dari itu, pastikan sebelum mengakhiri FGD, tidak ada pertanyaan yang terlewatkan dan semua jawaban dari peserta sudah Anda terima dengan baik.

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan penutup:

  • Apakah ada poin lain yang ingin Anda sampaikan?
  • Apakah ada yang ingin Anda katakan terkait produk X?
  • Apakah ada sesuatu yang tidak kami tanyakan dan menurut Anda penting?
  • Apakah ada peserta yang ingin berkomentar terkait opini peserta lain?

Dalam ranah kerja, FGD tidak hanya untuk menganalisa terkait produk perusahaan, tetapi juga bisa dilakukan untuk seleksi karyawan.

Umumnya, topik yang dibahas tidak ada kaitannya sama sekali dengan posisi yang dilamar. Peserta hanya disuruh untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan kelompok.

Berikut adalah contoh FGD untuk seleksi karyawan:

Anda dan temanmu sedang hiking ke gunung. Tiba-tiba, ketua regu dan satu temanmu diserang oleh beruang, sehingga mereka mengalami luka yang sangat parah.

Parahnya lagi, beruang ganas tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi Anda karena ada anaknya yang harus dijaga.

Pertanyaannya adalah: Apakah Anda akan mengevakuasi korban dengan tandu? atau tetap tinggal di lokasi dan sementara beberapa orang turun untuk memanggil helikopter?

Keduanya memiliki risiko untuk diserang oleh beruang tadi. Selain itu, Anda juga diminta untuk mengurutkan prioritas peralatan yang akan dibawa.

Baca Juga: 5 Jenis Pekerjaan yang Cocok Untuk Fresh Graduate, Lulus Kuliah Langsung Dapat Kerja

Manfaat FGD

Manfaat dilakukannya FGD adalah untuk memperoleh data yang bermutu dan spesifik dari hasil diskusi antar peserta agar bisa meningkatkan kedalaman informasi terhadap suatu topik ataupun produk tertentu.

Sementara, manfaat FGD dalam hal seleksi karyawan adalah mengetahui tingkat kemampuan berpikir dan kreativitas para pelamar kerja terhadap suatu permasalahan tertentu.

Dengan demikian, perekrut bisa melihat apakah kandidat tersebut memenuhi kualifikasi atau tidak.

Itu dia informasi mengenai FGD atau Focus Group Discussion mulai dari pengertian, contoh, hingga manfaatnya.

Pastikan jika ingin melakukan FGD, Anda telah merumuskan pertanyaan dengan rinci sehingga tidak ada yang terlewatkan.

Ada baiknya juga berlatihan sebelum melakukan FGD agar proses diskusi lebih hidup dan berjalan dengan lancar.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler