KENDALKU - Tidak hadirnya Mantan Panglima Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo dalam penghargaan tanda jasa dan kehormatan mendapat sorotan dari Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP Arsul Sani.
Arsul Sani menduga, hal itu merupakan sikap politik Gatot yang tetap menjaga jarak dengan pemerintah.
"Bisa jadi ya dari sisi positioning politiknya, Pak Gatot ingin tetap mengambil jarak dengan katakanlah pemerintahan," kata Arsul, melansir RRI Kamis 12 November 2020.
Baca Juga: Tidak Hadir Tapi Mau Menerima, Bintang Mahaputra Gatot Nurmantyo Dikirim
Sikap politik Gatot Nurmantyo memang beroposisi dengan pemeirntah sejak mendeklarasikan KAMI.
Sehingga kata Asrul wajar saja jika Gatot Nurmantyo tidak hadir namun tetap mau menerima anugerah itu.
"Ya itu hal yang biasa saja, kenapa mesti diributkan?", katanya.
Baca Juga: Pengamat Tata Kota: Jakarta Amburadul Karena Kurang Edukasi
Menjaga jarak juga jangan dipersoalkan menjadi serius, apalagi menganggap sebagai bentuk tamparan bagi Istana.