KENDALKU - Kedutaan Besar (Kedube Prancis) menjelaskan kepada dunia bahwa pernyataan Presiden Prancis, Emmanue Macron tidak tertuju pada umat Islam secara umum di dunia, melainkan Islamisme Radikal yang berada di Prancis.
Namun ucapan Macron tersebut sudah terlanjur menyakiti perasaan umat Islam sedunia karena melakukan pembiaran pada penggambar kartun Nabi Muhammad demi kebebasan berekspresi.
Politisi Gerindra, Fadli Zon menerima dan menaggapi surat dari Kedubes Prancis tersebut. Menurutnya, Presiden Prancis perlu membaca lagi tentang Islam.
Baca Juga: Link Live Streaming Big Match Liga Inggris Minggu, Manchester City vs Liverpool
Sy termasuk yg disurati Kedubes Prancis @FranceJakartaID mengklarifikasi pernyataan Presiden Macron. Mungkin Macron perlu membaca sedikit ttg Islam shg tdk terkesan Islamofobia. Terima kasih. https://t.co/7TfMsD4tE9— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 6, 2020
Fadli Zon mengatakan perlunya Presiden Prancis membaca Islam adalah denagan maksud agar Macron tidak terkesan Islamofobia.
“Sy termasuk yg disurati Kedubes Prancis @FranceJakartaID mengklarifikasi pernyataan Presiden Macron. Mungkin Macron perlu membaca sedikit ttg Islam shg tdk terkesan Islamofobia. Terima kasih,” tulis Fadli Zon dalam akun twitternya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron memecah belah persatuan antarumat di dunia.
Baca Juga: Donald Trump Ngotot Klaim Menang dan Dicurangi dalam Pilpres Amerika