KENDALKU - Kasus pengawasan FBI terhadap umat Muslim di Amerika telah masuk ke Mahkamah Agung (MA).
MA ditetapkan untuk mendengar argumen dalam kasus yang akan menentukan apakah biro investigasi federal FBI dapat meminta hak istimewa “rahasia negara”.
Hak istimewa ini berkaitan dengan FBI yang menghindari tuntutan hukum atas tindak pemantauan terhadap komunitas Muslim dan tempat ibadahnya.
Pemantauan ini mereka lakukan dengan alasan terjadinya tragedi serangan 11 September 2001 lalu di WTC oleh kelompok al-Qaeda.
Baca Juga: 14 Hal yang Membatalkan Shalat, Setiap Muslim Wajib Tahu
Pengawasan umat Muslim tersebut dilakukan di tengah berbagai taktik pemerintah, yakni dengan menggunakan agen keamanan nasional FBI.
Penyusupan ini sangat membuat Fazaga tersinggung. Ia sebagai pemimpin agama beberapa waktu lalu telah mengadakan pertemuan masyarakat dengan Kepala Kantor FBI Los Angeles, Stephen Tidwell.
Saat itu pemerintah meyakinkan orang-orang yang berkumpul, bahwa pihaknya tidak mengirim monitor rahasia ke masyarakat.
Umat beragama menjadikan tempat ibadah sebagai tempat yang aman.