Fenomena ini terjadi pada pukul 05.27 WIB/ 06.27 WITA/ 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km.
Bumi tidak mendapatkan dampak yang signifikan akibat adanya fenomena ini.
Aphelion biasanya terjadi pada musim kemarau karena sedikitnya tutupan awan.
"Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit," tulis Lapan sebagaimana dikutip Kendalku dari akun Instagram @pussainsa_lapan.
Hal ini menyebabkan tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.
Posisi Matahari saat Aphelion berada di belahan Utara sehingga tekanan udara di belahan Utara lebih rendah dibanding belahan Selatan yang mengalami musim dingin.
Hal ini menimbulkan angin yang bertiup dari arah selatan menuju Utara.
Angin yang bertiup dari Australia yang sedang musim dingin menyebabkan penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di Selatan Khatulistiwa.
Jadi, fenomena Aphelion inilah yang menyebabkan terjadinya pagi hari ini menjadi sangat dingin.***