Network
"Sebetulnya, vaksin nusantara yang punya Pak Terawan itu bukan vaksin, tapi Imunoterapi. Jadi untuk orang tua atau lansia seperti saya dengan kondisi yang punya komorbid dan sebagainya, itu sangat tepat," katanya.
Menurutnya, pemberian vaksinasi untuk daya tahan tubuh baik digunakan secara personal bukan ramai-ramai.
Siti Fadilah beranggapan, karena tidak semua orang memiliki kondisi kesehatan yang sama.
"Tidak bisa digebyah uyah begitu. Kalau vaksin kan digebyah uyah, Ramai-ramai seratus orang, seribu orang disamai semua. Padahal kesehatan si A berbeda dengan si B, berbeda dengan si C," kata Eks Menkes Siti Fadilah.
Vaksin Nusantara sendiri merupakan vaksin yang diprakarsai oleh Eks Menkes Terawan Agus Putranto. Vaksin tersebut sedang menjadi top news karena polemic.
Meskipun vaksin besutan Terawan sedang menjadi polemic, namun Siti menjelaskan jika dia sudah melalui banyak pertimbangan untuk menjadi sukarelawan.
"Satu, karena saya enggak bisa divaksin dengan vaksin yang sudah ada. Banyak pertimbangan saya enggak mau divaksin dengan vaksin yang konvensional. Lebih baik nanti, takut ada side effect dan sebagainya," kata dia.
Selain itu, Siti mengaku sudah kenal lama dengan dokter Terawan. Bahkan ketika Terawan yang masih berpangkat mayor.
"Dia, Terawan, itu memang meneliti. Saya tahu persis sifat-sifatnya dia, kalau udah mau meneliti itu nekat. Kalau udah punya pendapat, dia itu keukeuh. Dia juga kalau punya pendapat itu cukup logis," tutur Siti.
Maka dari itu, Eks Menkes periode 2004-2009, Siti Fadilah menyatakan bahwa dirinya siap untuk divaksin.***
